Pada 2025 Indonesia Ditarget Jadi Eksportir Utama Komoditas Pertanian
Budi Santoso
Jumat, 16 Agustus 2024 23:26:00
Murianews, Jakarta – Indonesia ditargetkan bisa menjadi eksportir utama untuk komoditas pertanian. Target itu dipatok sudah bisa tercapai pada 2025 mendatang, dengan menjadi negara di posisi pertama untuk ekspor komoditas pertanian.
Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pertanian Sudaryono di Jakarta pada Jumat (16/8/2024). Menurutnya Indonesia harus bisa kembali mendapatkan posisi pertama untuk masalah itu.
“Kita memiliki program ambisius pada 2025 depan, bagaimana mengembalikan posisi ekspor komoditas pertanian kembali menduduki posisi puncak di antara negara-negara di dunia,” demikian dikatakan Sudaryono, seperti dilansir Antara.
Untuk bisa mencapai target ini, Kementan akan melakukan optimalisasi pemanfaatan lahan rawa. Kemudian juga akan meningkatkan program pompanisai untuk lahan tadah hujan, cetak sawah dan me-modernisasi alat pertanian.
Penguatan dalam peran penyuluh pertanian juga akan dilakukan. Mereka adalah ujung tombak dalam pembinaan dan bimbingan bagi petani, sekaligus mewujudkan hilirisasi komoditas pertanian.
Program cetak sawah, diarahkan bisa berdampak pada jangka panjang. Sehingga tujuan besarnya tak lagi swasembada beras, namun menjadi negara pengekspor beras.
“Bagaimana beras menjadi instrumen perdagangan kita dan jadi instrumen diplomasi kita, kita bisa membantu negara-negara yang membutuhkan, yang sedang perang,” jelasnya.
Produksi sejumlah komoditas pertanian seperti padi, jagung, kedelai, aneka cabai, bawang merah, tebu, kelapa, kakao, daging sapi, daging kerbau dan ayam mampu ditargetkan bisa terdongkrak. Upaya ini akan terus dicoba dan dikembangkan.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, ketahanan pangan menjadi salah satu perhatian Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka. Aspek ketahanan pangan akan mendapatkan anggaran Rp124,4 triliun.
Aspek ketahanan pangan itu meliputi intensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian, penguatan sarana pra sarana dan infrastruktur pertanian, subsidi pupuk dan bantuan benih. Kemudia lumbung pangan, peningkatan akses pembiayaan petani serta penguatan cadangan pangan.
“Ketahanan pangan menjadi salah satu perhatian dari Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka, oleh karenanya Rp124,4 triliun di sini selain apa yang sudah dilakukan kementerian terkait juga untuk lumbung pangan, akses pembiayaan petani dan penguatan cadangan pangan nasional,” ujar Menkeu.



