Nadiem mengatakan, platform rapor pendidikan ini untuk membantu satuan pendidikan melakukan perencanaan berbasis data.
”Dengan platform ini, satuan pendidikan dapat memanfaatkan hasil Asesmen Nasional sebagai bahan refleksi untuk membenahi aspek-aspek seperti kompetensi literasi dan numerasi, karakter profil Pelajar Pancasila, dan keamanan lingkungan belajar dari kekerasan,” ujar Nadiem dalam Youtube kemendikbud RI, Rabu (10/5/2023).
Penyempurnaan dari Rapor Pendidikan ini disesuaikan dengan evaluasi dan aspirasi dari para pemangku kepentingan. Sehingga, kedepannya diharapkan satuan pendidikan dapat memperoleh parameter data dan wawasan yang semakin relevan dalam merencanakan pembenahan.
Platform Rapor Pendidikan ini telah dirilis pada tahun 2022 dan telah diakses oleh lebih dari 284 ribu satuan pendidikan. Melalui platform ini satuan pendidikan dapat melakukan refleksi dan pembenahan, serta melakukan perencanaan berbasis data.Sementara menurut Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, Rapor Pendidikan 2.0 dapat menghidupkan budaya refleksi sehingga sekolah-sekolah dapat melakukan diskusi bersama dalam menemukan permasalah hingga solusi yang perlu dibuat.
”Rapor Pendidikan dihadirkan bukan hanya sekadar menampilkan data, tapi lebih penting dari itu, yaitu untuk menghidupkan budaya refleksi, sehingga semua lingkungan sekolah dapat berdiskusi bersama, menemukan permasalahan yang ada, dan solusi yang sesuai untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di setiap sekolah,” terang Anindito.
Murianews, Jakarta – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim merilis Rapor Pendidikan 2.0 Merdeka Belajar. Rapor tersebut bisa digunakan oleh satuan pendidikan PAUD, pendidikan dasar, pendidikan menengah, SLB, hingga vokasi.
Nadiem mengatakan, platform rapor pendidikan ini untuk membantu satuan pendidikan melakukan perencanaan berbasis data.
”Dengan platform ini, satuan pendidikan dapat memanfaatkan hasil Asesmen Nasional sebagai bahan refleksi untuk membenahi aspek-aspek seperti kompetensi literasi dan numerasi, karakter profil Pelajar Pancasila, dan keamanan lingkungan belajar dari kekerasan,” ujar Nadiem dalam Youtube kemendikbud RI, Rabu (10/5/2023).
Baca: Kemendikbudristek Buka Pendaftaran ASN dan PPPK
Penyempurnaan dari Rapor Pendidikan ini disesuaikan dengan evaluasi dan aspirasi dari para pemangku kepentingan. Sehingga, kedepannya diharapkan satuan pendidikan dapat memperoleh parameter data dan wawasan yang semakin relevan dalam merencanakan pembenahan.
Platform Rapor Pendidikan ini telah dirilis pada tahun 2022 dan telah diakses oleh lebih dari 284 ribu satuan pendidikan. Melalui platform ini satuan pendidikan dapat melakukan refleksi dan pembenahan, serta melakukan perencanaan berbasis data.
Sementara menurut Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, Rapor Pendidikan 2.0 dapat menghidupkan budaya refleksi sehingga sekolah-sekolah dapat melakukan diskusi bersama dalam menemukan permasalah hingga solusi yang perlu dibuat.
Baca: Para Guru Merapat, Kemendikbudristek Buka Program PPG
”Rapor Pendidikan dihadirkan bukan hanya sekadar menampilkan data, tapi lebih penting dari itu, yaitu untuk menghidupkan budaya refleksi, sehingga semua lingkungan sekolah dapat berdiskusi bersama, menemukan permasalahan yang ada, dan solusi yang sesuai untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di setiap sekolah,” terang Anindito.