”Kita memiliki lahan dan alam yang sangat baik. Sekarang, dengan menggunakan teknologi, kita dapat menanami berbagai wilayah, mulai dari pesisir, dataran rendah hingga dataran tinggi,” ujar Syahrul saat melakukan kunjungan untuk meninjau persiapan Pekan Nasional Petani dan Nelayan Indonesia (Penas Tani) XVI di Kota Padang, Sumatera Barat mengutip
, Rabu (31/5/2023).
Untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan peta jalan yang akan dikerjakan dalam jangka panjang.
Optimisme yang dinyatakan oleh mantan Bupati Gowa periode 1994–2002 ini juga didukung oleh kebijakan pemerintah melalui Kementerian Pertanian yang berhasil meningkatkan produksi beras nasional dalam tiga tahun terakhir.
Selain fokus pada produksi padi, saat ini Kementerian Pertanian juga tengah fokus pada penanaman kedelai sebagai contoh yang diiringi dengan penerapan teknologi, termasuk penggunaan mesin.
Menurut Syahrul, para petani di Indonesia harus berani mengubah cara bertani dengan mengoptimalkan teknologi dan mesin, seperti yang diterapkan di beberapa negara lain.Pemerintah pusat saat ini memberikan kepercayaan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang ditunjuk sebagai tuan rumah Penas Tani XVI untuk menghasilkan bibit kedelai percontohan yang nantinya akan disebarluaskan ke seluruh provinsi.Di satu sisi, Syahrul Yasin Limpo, yang juga peraih Satyalancana Wira Karya dari Presiden RI tahun 2003, mengakui bahwa rata-rata bawang dan kedelai asal Indonesia mungkin memiliki ukuran lebih kecil, tetapi memiliki aroma yang lebih sedap dibandingkan dengan kedelai dari negara lain.
Ia meyakini bahwa jika semua pihak memiliki semangat yang sama, maka cita-cita Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045 dapat terwujud.”Ayo kita buktikan. Jika kita terus bergantung seperti ini, kapan kita akan selesai?” kata Mentan dengan semangat.
Murianews, Padang – Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045. Hal ini didukung dengan memanfaatkan semua aspek sumber daya alam yang ada melalui dukungan teknologi.
”Kita memiliki lahan dan alam yang sangat baik. Sekarang, dengan menggunakan teknologi, kita dapat menanami berbagai wilayah, mulai dari pesisir, dataran rendah hingga dataran tinggi,” ujar Syahrul saat melakukan kunjungan untuk meninjau persiapan Pekan Nasional Petani dan Nelayan Indonesia (Penas Tani) XVI di Kota Padang, Sumatera Barat mengutip
Antara, Rabu (31/5/2023).
Untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan peta jalan yang akan dikerjakan dalam jangka panjang.
Baca: Ganjar Sebut Jateng Bisa Jadi Lumbung Pangan Dunia
Optimisme yang dinyatakan oleh mantan Bupati Gowa periode 1994–2002 ini juga didukung oleh kebijakan pemerintah melalui Kementerian Pertanian yang berhasil meningkatkan produksi beras nasional dalam tiga tahun terakhir.
Selain fokus pada produksi padi, saat ini Kementerian Pertanian juga tengah fokus pada penanaman kedelai sebagai contoh yang diiringi dengan penerapan teknologi, termasuk penggunaan mesin.
Menurut Syahrul, para petani di Indonesia harus berani mengubah cara bertani dengan mengoptimalkan teknologi dan mesin, seperti yang diterapkan di beberapa negara lain.
Pemerintah pusat saat ini memberikan kepercayaan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang ditunjuk sebagai tuan rumah Penas Tani XVI untuk menghasilkan bibit kedelai percontohan yang nantinya akan disebarluaskan ke seluruh provinsi.
Di satu sisi, Syahrul Yasin Limpo, yang juga peraih Satyalancana Wira Karya dari Presiden RI tahun 2003, mengakui bahwa rata-rata bawang dan kedelai asal Indonesia mungkin memiliki ukuran lebih kecil, tetapi memiliki aroma yang lebih sedap dibandingkan dengan kedelai dari negara lain.
Baca: Buka Peringatan Hari Pangan, Ganjar: Blora Bisa Jadi Lumbung Pangan
Ia meyakini bahwa jika semua pihak memiliki semangat yang sama, maka cita-cita Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045 dapat terwujud.
”Ayo kita buktikan. Jika kita terus bergantung seperti ini, kapan kita akan selesai?” kata Mentan dengan semangat.