Kemenag Buka Program 1.000 Beasiswa untuk Santri
Cholis Anwar
Sabtu, 17 Juni 2023 11:54:57
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, mulai tahun ini skema penganggaran PBSB akan berubah menjadi terintegrasi dengan program beasiswa dari LPDP Kemenkeu. Skema ini diharapkan dapat memberikan lebih banyak peluang bagi para santri yang ingin melanjutkan pendidikan mereka dengan beasiswa.
”Ini adalah kolaborasi yang sangat diperlukan dalam rangka memperkuat penggunaan dana abadi Pesantren sekaligus meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Pesantren. Insya Allah, tahun ini Dana Abadi Pesantren sebesar 80 miliar akan dialokasikan untuk memberikan Program Beasiswa Santri Berprestasi kepada 1.000 santri,” jelas Ali Ramdhani mengutip dari laman resmi Kemenag, Sabtu (17/6/2023).
Baca: 30 Penerima Beasiswa Kuliah di Maroko Diumumkan, Ini DaftarnyaRencananya program beasiswa untuk 1.000 santri itu akan dibuka mulai 3 hingga 15 Juli.
Pihaknya menambahkan, terdapat lima rumpun keilmuan yang menjadi fokus dalam rekrutmen PBSB 2023, yaitu Ilmu Kesehatan, Teknologi, Ekonomi, Penguatan literasi keuangan, Ilmu Keagamaan, dan Ilmu Sosial.
”Ma'had Aly juga dimasukkan dalam kategori penerima beasiswa, sebagai bagian dari pembentukan kader ulama,” jelas Dhani.Kepala Divisi Kerja Sama dan Pengembangan Beasiswa LPDP, Agam Bayu Suryanto menambahkan, skema penggunaan Dana Abadi Pesantren 2023 memang ditujukan untuk meningkatkan SDM Pesantren.Anggaran ini akan sepenuhnya dialokasikan untuk pembiayaan program beasiswa gelar (degree) atau non-gelar (non-degree) pada tingkat S1, S2, dan S3, baik di dalam maupun di luar negeri, untuk kalangan pesantren.
Baca: Kemenag Buka Beasiswa Indonesia Bangkit 2023, Terbuka untuk S1 hingga S3”Dalam teknisnya, LPDP menerima proposal program melalui
Project Management Officer (PMO) Kemenag. LPDP melakukan peninjauan terhadap program yang diajukan dengan mempertimbangkan
Term of Reference dan anggaran biaya program tersebut,” jelas Agam Bayu Suryanto.
Murianews, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) akan segera membuka pendaftaran Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) pada Juli tahun ini. Program ini bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan bersumber dari Dana Abadi Pesantren.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, mulai tahun ini skema penganggaran PBSB akan berubah menjadi terintegrasi dengan program beasiswa dari LPDP Kemenkeu. Skema ini diharapkan dapat memberikan lebih banyak peluang bagi para santri yang ingin melanjutkan pendidikan mereka dengan beasiswa.
”Ini adalah kolaborasi yang sangat diperlukan dalam rangka memperkuat penggunaan dana abadi Pesantren sekaligus meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Pesantren. Insya Allah, tahun ini Dana Abadi Pesantren sebesar 80 miliar akan dialokasikan untuk memberikan Program Beasiswa Santri Berprestasi kepada 1.000 santri,” jelas Ali Ramdhani mengutip dari laman resmi Kemenag, Sabtu (17/6/2023).
Baca: 30 Penerima Beasiswa Kuliah di Maroko Diumumkan, Ini Daftarnya
Rencananya program beasiswa untuk 1.000 santri itu akan dibuka mulai 3 hingga 15 Juli.
Pihaknya menambahkan, terdapat lima rumpun keilmuan yang menjadi fokus dalam rekrutmen PBSB 2023, yaitu Ilmu Kesehatan, Teknologi, Ekonomi, Penguatan literasi keuangan, Ilmu Keagamaan, dan Ilmu Sosial.
”Ma'had Aly juga dimasukkan dalam kategori penerima beasiswa, sebagai bagian dari pembentukan kader ulama,” jelas Dhani.
Kepala Divisi Kerja Sama dan Pengembangan Beasiswa LPDP, Agam Bayu Suryanto menambahkan, skema penggunaan Dana Abadi Pesantren 2023 memang ditujukan untuk meningkatkan SDM Pesantren.
Anggaran ini akan sepenuhnya dialokasikan untuk pembiayaan program beasiswa gelar (degree) atau non-gelar (non-degree) pada tingkat S1, S2, dan S3, baik di dalam maupun di luar negeri, untuk kalangan pesantren.
Baca: Kemenag Buka Beasiswa Indonesia Bangkit 2023, Terbuka untuk S1 hingga S3
”Dalam teknisnya, LPDP menerima proposal program melalui
Project Management Officer (PMO) Kemenag. LPDP melakukan peninjauan terhadap program yang diajukan dengan mempertimbangkan
Term of Reference dan anggaran biaya program tersebut,” jelas Agam Bayu Suryanto.