Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Koalisi partai politik pendukung calon presiden (Capres) Prabowo Subianto telah mengubah namanya dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju.

Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Prabowo dalam acara peringatan hari ulang tahun Partai Amanat Nasional (PAN) yang ke-25, di Hotel Sultan, Jakarta, pada Senin (28/8/2023) malam kemarin.

”Dalam kesepakatan kita, koalisi kita akan kita beri nama Koalisi Indonesia Maju,” ujar Prabowo dalam sambutannya mengutip Kompas.com.

Prabowo menyatakan bahwa nama ini telah disepakati oleh para ketua umum partai politik pendukungnya sebelum dimulainya acara peringatan HUT PAN.

Koalisi ini terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Tidak diragukan, nama ”Indonesia Maju” sebelumnya telah digunakan oleh koalisi partai politik yang mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Nama ini saat ini juga merujuk pada nama kabinet di mana Prabowo, yang dulunya merupakan rival Jokowi, kini menjadi anggota di dalamnya.

Sementara Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, mengakui pemilihan nama ”Indonesia Maju” memiliki tujuan untuk menunjukkan bahwa koalisi yang dipimpin oleh Prabowo akan meneruskan kinerja pemerintahan Jokowi.

”Dengan ini, kami melanjutkan apa yang telah dibangun dan dilaksanakan oleh Pak Jokowi,” kata Zulkifli Hasan.

Prabowo sendiri tidak menampik bahwa dirinya dan partai-partai pendukungnya saat ini adalah bagian dari tim Jokowi, karena mereka bergabung dalam pemerintahan Jokowi.

”Walaupun dengan bangga kami katakan, kami adalah tim Jokowi,” ujar Menteri Pertahanan tersebut.

Namun demikian, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, mengungkapkan bahwa dirinya tidak mengetahui perubahan nama tersebut. Ia mengaku baru mengetahui dari Prabowo dalam acara peringatan HUT PAN.

”Tentu saya akan melaporkannya kepada partai bahwa perkembangan ini telah berubah. Apakah KKIR sudah dibubarkan? Saya tidak tahu,” ujar Muhaimin.

Muhaimin menyatakan bahwa ia tidak mempermasalahkan perubahan ini dan menyatakan bahwa yang terpenting adalah dia bertanggung jawab kepada partainya. Nama baru ini juga dianggap sebagai tanda akhir dari KKIR yang sebelumnya dibentuk oleh PKB dan Gerindra sebelum kedatangan partai baru seperti Golkar dan PAN.

Komentar

Berita Terkini