Mentan Bakal Sulap Rawa Jadi Lahan Produktif
Cholis Anwar
Kamis, 2 November 2023 13:06:00
Murianews, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengaku akan meningkatkan indeks pertanaman (IP) dan produksi pertanian nasional dengan mengembangkan lahan rawa menjadi lahan produktif.
Menurut Mentan Amran Sulaiman, sekitar 1,5 juta hektar (ha) lahan rawa mineral hingga rawa tadah hujan di seluruh Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
”Kami berencana untuk mempercepat proses ini karena Indonesia memiliki potensi yang luar biasa melalui lahan rawa mineral dan tadah hujannya untuk meningkatkan produktivitas dan IP secara nasional,” kata Amran mengutip Kompas.com, Kamis (2/11/2023).
Amran Sulaiman juga menetapkan target ambisius untuk mengubah lahan rawa dengan Indeks Pertanaman (IP) dari yang semula 1 menjadi 2. Ini merupakan lonjakan besar dari target sebelumnya yang hanya mencapai 0 hingga 1.
”Kita berkomitmen untuk mencapai target ini,” ujar Mentan.
Dalam upaya mencapai tujuan ini, Direktur Jenderal Prasaran dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil, mengungkapkan bahwa pengembangan lahan rawa akan melibatkan penataan sistem air dan lahan.
Ali Jamil mengakui bahwa ada berbagai kendala yang menghambat proses pengembangan lahan rawa, seperti rendahnya tingkat kesuburan lahan, tingginya tingkat kemasaman tanah, fluktuasi air yang tinggi, serta masalah genangan air saat banjir dan kekeringan saat musim kemarau.
”Infrastruktur lahan dan air masih sangat terbatas dan belum berfungsi optimal, ditambah lagi dengan biaya usaha yang tinggi di lahan rawa,” ungkap Ali Jamil.
Kementan telah merencanakan kegiatan optimasi lahan rawa dengan membangun atau merehabilitasi sistem irigasi rawa di tingkat usaha tani. Hal ini termasuk penguatan tanggul, perbaikan drainase, dan infrastruktur irigasi rawa. Sementara itu, rehabilitasi dan penataan infrastruktur lahan akan disesuaikan dengan tipologi masing-masing.
Dalam konteks tata kelola air di lahan, Kementan akan melakukan rehabilitasi saluran irigasi rawa dan pembangunan pintu air. Luas rawa di Indonesia mencapai 33,4 juta ha, terdiri dari 20,1 juta ha rawa pasang surut dan 13,3 juta ha rawa lebak.
Dari angka tersebut, 3,4 persennya, yaitu 1,8 juta ha, dikembangkan oleh pemerintah dan 2,1 juta ha oleh masyarakat. Sebagian besar daerah rawa merupakan kawasan budidaya dan kawasan lindung.
Murianews, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengaku akan meningkatkan indeks pertanaman (IP) dan produksi pertanian nasional dengan mengembangkan lahan rawa menjadi lahan produktif.
Menurut Mentan Amran Sulaiman, sekitar 1,5 juta hektar (ha) lahan rawa mineral hingga rawa tadah hujan di seluruh Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
”Kami berencana untuk mempercepat proses ini karena Indonesia memiliki potensi yang luar biasa melalui lahan rawa mineral dan tadah hujannya untuk meningkatkan produktivitas dan IP secara nasional,” kata Amran mengutip Kompas.com, Kamis (2/11/2023).
Amran Sulaiman juga menetapkan target ambisius untuk mengubah lahan rawa dengan Indeks Pertanaman (IP) dari yang semula 1 menjadi 2. Ini merupakan lonjakan besar dari target sebelumnya yang hanya mencapai 0 hingga 1.
”Kita berkomitmen untuk mencapai target ini,” ujar Mentan.
Dalam upaya mencapai tujuan ini, Direktur Jenderal Prasaran dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil, mengungkapkan bahwa pengembangan lahan rawa akan melibatkan penataan sistem air dan lahan.
Ali Jamil mengakui bahwa ada berbagai kendala yang menghambat proses pengembangan lahan rawa, seperti rendahnya tingkat kesuburan lahan, tingginya tingkat kemasaman tanah, fluktuasi air yang tinggi, serta masalah genangan air saat banjir dan kekeringan saat musim kemarau.
”Infrastruktur lahan dan air masih sangat terbatas dan belum berfungsi optimal, ditambah lagi dengan biaya usaha yang tinggi di lahan rawa,” ungkap Ali Jamil.
Kementan telah merencanakan kegiatan optimasi lahan rawa dengan membangun atau merehabilitasi sistem irigasi rawa di tingkat usaha tani. Hal ini termasuk penguatan tanggul, perbaikan drainase, dan infrastruktur irigasi rawa. Sementara itu, rehabilitasi dan penataan infrastruktur lahan akan disesuaikan dengan tipologi masing-masing.
Dalam konteks tata kelola air di lahan, Kementan akan melakukan rehabilitasi saluran irigasi rawa dan pembangunan pintu air. Luas rawa di Indonesia mencapai 33,4 juta ha, terdiri dari 20,1 juta ha rawa pasang surut dan 13,3 juta ha rawa lebak.
Dari angka tersebut, 3,4 persennya, yaitu 1,8 juta ha, dikembangkan oleh pemerintah dan 2,1 juta ha oleh masyarakat. Sebagian besar daerah rawa merupakan kawasan budidaya dan kawasan lindung.