Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Penganugerahan Jenderal TNI Kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, disebut ada transaksi politik di dalamnya. Namun, Presiden Jokowi pun membantah anggapan tersebut.

”Ya kalau transaksi politik kita berikan saja sebelum pemilu. Ini kan (diberikan) setelah pemilu, jadi supaya tidak ada anggapan-anggapan itu,” ujar Jokowi usai prosesi penganugerahan Jenderal TNI Kehormatan kepada Prabowo Subianto di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).

Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan bahwa pemberian gelar seperti itu bukanlah hal yang baru. Sejumlah tokoh sebelumnya juga telah dianugerahi gelar serupa oleh negara.

Di antaranya adalah Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

”Ini kan juga bukan hanya sekarang ya. Dulu diberikan kepada Bapak SBY. Sudah pernah diberikan kepada Bapak Luhut Binsar Pandjaitan,” kata Jokowi mengutip siaran langsung Narasi Newsroom.

Pemberian gelar kehormatan untuk Prabowo diumumkan oleh Jokowi dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri 2024 di Cilangkap pada hari yang sama.

Jokowi menegaskan bahwa tujuan dari pemberian gelar tersebut adalah sebagai penghargaan dan untuk memperkuat komitmen Prabowo dalam berbakti kepada bangsa dan negara.

”Dalam kesempatan yang baik ini, dalam kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin menyampaikan penganugerahan kenaikan pangkat secara istimewa berupa Jenderal TNI kehormatan kepada Bapak Prabowo Subianto,” kata Jokowi.

Menurut Jokowi, penganugerahan ini adalah bentuk penghargaan sekaligus peneguhan untuk berbakti sepenuhnya kepada rakyat, kepada bangsa, dan kepada negara.

”Saya ucapkan selamat kepada Bapak Jenderal Prabowo Subianto,” tambahnya.

Komentar