Murianews, Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah merilis prediksi resmi terkait tanggal pelaksanaan awal puasa Ramadan dan Hari raya Idulfitri 2024.
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa pada BRIN, Thomas Djamaludin menjelaskan, berdasarkan penelitian yang dilakukan, awal puasa Ramadan akan jatuh pada 12 Maret 2024. Hal ini karena pada 10 Maret 2024 waktu magrib tidak memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
”Sehingga kemungkinan dalam metode rukyat atau melihat dengan mata, bulan tidak akan tampak, sehingga bisa diputuskan awal puasa terjadi pada 12 Maret 2024,” kata Thomas mengutip Kompas.com, Sabtu (9/3/2024).
Meskipun demikian, PP Muhammadiyah yang menerapkan metode wujudul hilal haqiqi menetapkan awal puasa pada tanggal 11 Maret 2024, dengan mempertimbangkan sudut munculnya bulan dari ufuk.
Sementara untuk penentuan Hari Raya Idulfitri, pihaknya memprediksi akan jatuh pada tanggal yang sama, yakni 10 April 2024. Menurutnya, ketinggian bulan yang sudah terlihat jelas pada tanggal 9 April 2024 menjadi salah satu faktor penentu dalam prediksi tersebut.
”Dengan ketinggian bulan mencapai 6 derajat dan sudut elongasi 8 derajat di wilayah Indonesia pada tanggal 9 April 2024, sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh MABIMS,” ungkap Thomas.
Thomas juga menyampaikan, dalam sidang isbat yang akan digelar pada 9 April 2024, diprediksi keputusan resmi mengenai hari raya Idulfitri akan diambil, yang kemungkinan besar menetapkan tanggal 10 April 2024 sebagai hari raya Idulfitri.
Keputusan ini diharapkan dapat seragam dengan keputusan yang telah dikeluarkan oleh PP Muhammadiyah, yang juga menetapkan Idulfitri pada tanggal yang sama.
Kendati demikian, masyarakat diimbau untuk tetap mengikuti keputusan resmi yang akan diambil dalam sidang isbat oleh Kementerian Agama (Kemenag).



