Grobogan Tak Gelar Rukyatul Hilal Awal Ramadan, Ini Alasannya
Saiful Anwar
Jumat, 8 Maret 2024 17:41:00
Murianews, Grobogan – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Grobogan tak menggelar rukyatul hilal awal Ramadan 1445 Hijriyah. Alasannya, Kemenag Grobogan belum memiliki alat secara mandiri.
”Keterbatasan alat. Enggak ada anggaran itu, karena mahal sekali,” kata Kasi Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas) Kemenag Grobogan Abdur Rouf, Jumat (8/3/2024).
Rouf menjelaskan, harga alat untuk melihat hilal tersebut mencapai ratusan juta. Pihaknya belum memiliki anggaran untuk pengadaannya. Karenanya, pihaknya pun berencana melakukan rukyatul hilang dengan bergabung di Semarang atau Jepara.
”Ratusan juta alatnya. Kami belum mampu. Rencana gabung ke Jepara atau Semarang,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Rouf menerangkan, Kemenag Grobogan sendiri pernah melakukan pemantauan hilal di daerah setempat. Namun, terakhir kali sudah dilakukan sekitar 20 tahun lalu.
”Dulu sudah pernah, tapi sudah lama sekali. Terakhir kali sekitar tahun 2003, di Menawan, (kecamatan) Klambu,” ujarnya.
Rouf mengatakan, selain alat yang mahal, yang bisa menggunakan alat itu pun bukan orang sembarangan. Selain memiliki kualifikasi yang disyarakatkan, orang tersebut juga mesti disumpah.
”Orang awam tidak mungkin, tidak bisa semarangan orang. Harus memiliki kapasitas. Sudah dibantu teknologi, itu pun ada ilmunya, ada pelatihannya macam-macam. Orangnya harus disumpah, dan harus ada saksi,” paparnya.
Namun demikian, meski dengan alat secanggih apa pun, saat langit kondisi mendung, hilal tetap akan tidak terlihat. Kemudian, bulan Syakban pun akan disempurnakan 30 hari.
”Secanggih apa pun, kalau mendung tidak bisa. Kalau mendung, bulan Syakban digenapkan 30 hari,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, pemantauan hilal menjadi salah satu pertimbangan dalam sidang Isbat dalam penentuan awal Ramadan. Selain pemantauan hilal, perhitungan secara astronomis atau hisab juga menjadi informasi untuk sidang Isbat.
Sidang Isbat yang merupakan agenda tahunan menjelang Ramadan dan Idulfitri itu bakal digelar Minggu 10 Maret 2024 atau akhir pekan ini.
Editor: Zulkifli Fahmi



