Rabu, 19 November 2025

Murianews, Karawang – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan rencananya untuk menyertakan program budi daya ikan nila salin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, jika hasilnya terbukti menjanjikan.

Hal ini dilaporkan oleh Jokowi dalam kunjungannya ke Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budi Daya di Karawang, Jawa Barat, pada hari Rabu (8/5/2024).

Menurut Jokowi, program ini merupakan bagian dari rencana pembangunan tambak ikan nila salin seluas 78 ribu hektare yang tersebar dari Serang hingga Banyuwangi. Presiden juga menyatakan niatnya untuk meminta Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk merealisasikan proyek ini.

Namun, Jokowi juga menggarisbawahi bahwa anggaran yang diperlukan untuk program tersebut cukup besar, mencapai Rp13 triliun.

”Kalau memang sangat feasible, ini akan saya siapkan di APBN 2025 dan 2026. Dan saya akan bisikin kepada pemerintahan baru, oleh presiden terpilih, agar mimpi besar ini betul-betul bisa direalisasikan,” ujar Jokowi dikutip dari Antara.

Lebih lanjut, Jokowi menyoroti potensi pasar global untuk ikan nila salin yang sangat besar. Pada tahun 2024 saja, nilai pasarnya mencapai US$14,4 miliar atau setara dengan Rp230 triliun.

”Sangat gede sekali. Oleh sebab itu, besarnya permintaan ini harus kita manfaatkan,” tambahnya.

Presiden juga mengungkapkan proyeksi bahwa nilai pasar ikan nila salin akan terus meningkat, mencapai US$23,02 miliar pada tahun 2034. Oleh karena itu, menurut Jokowi, penting bagi Indonesia untuk memanfaatkan permintaan tersebut melalui model tambak budi daya skala kecil terlebih dahulu.

”Tambak udang sudah tidak mungkin lagi, dan yang paling mungkin sekarang ini adalah ikan nila dipakai untuk tambak ikan nila, yang memiliki demand pasar dunia yang sangat besar sekali,” tuturnya.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler