Mitigasi Bencana Alam Diusulkan Masuk Kurikulum Pendidikan
Cholis Anwar
Senin, 9 September 2024 07:30:00
Murianews, Jakarta – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong agar materi mitigasi bencana alam dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan di semua jenjang, mulai dari playgroup hingga sekolah menengah.
Hal ini diharapkan dapat membentuk kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana alam yang bisa terjadi kapan saja.
Kepala Pusat Survei Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM, Edy Slameto mengatakan pentingnya pendidikan mitigasi bencana sejak dini. Ia mencontohkan Jepang, yang telah berhasil memasukkan materi mitigasi bencana ke dalam kurikulum sekolah sejak tingkat pendidikan dasar.
”Mitigasi bencana alam sangat penting diajarkan sedini mungkin. Di Jepang, kurikulum mitigasi sudah diterapkan sejak playgroup dan sekolah dasar,” ujar Edy dikutip dari Detik.com, Senin (9/9/2024).
Edy juga menyoroti pentingnya sosialisasi secara masif tentang potensi bencana, terutama terkait ancaman gempa megathrust yang sering menjadi perhatian. Sosialisasi ini dilakukan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada masyarakat agar tidak menimbulkan ketakutan yang berlebihan.
”Isu megathrust memang sedang banyak dibicarakan. Sosialisasi yang kami lakukan bertujuan agar masyarakat mendapatkan informasi yang komprehensif sehingga bisa mempersiapkan diri tanpa merasa takut,” jelas Edy.
Edy menjelaskan, gempa megathrust berpotensi terjadi di Indonesia, mengingat wilayah negara ini merupakan pertemuan tiga lempeng besar, yaitu Eurasia, Australia, dan Pasifik. Meski demikian, ia menekankan bahwa gempa itu sendiri bukanlah yang menyebabkan korban jiwa, melainkan dampak ikutan seperti bangunan roboh atau tersengat listrik.
”Yang membunuh itu bukan gempanya, tapi dampak setelah gempa seperti tembok yang roboh, atap berjatuhan, atau tersengat listrik,” tambahnya.
Menurut Edy, pola mitigasi yang komprehensif sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi korban jiwa akibat bencana alam, termasuk gempa bumi. Dengan memberikan pendidikan mitigasi sejak dini, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan mengetahui langkah-langkah penyelamatan diri yang tepat.
”Harapannya, masyarakat jadi lebih siap dan tahu apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana. Ini sangat penting untuk meminimalisir korban jiwa,” pungkasnya.



