Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terdapat tujuh provinsi di Indonesia tengah menghadapi kekeringan ekstrem. Hal ini akibat tidak adanya hujan selama lebih dari dua bulan.

Berdasarkan informasi yang dirilis oleh BMKG pada Rabu, terdapat 38 daerah di tujuh provinsi yang mengalami kekeringan dengan durasi hujan yang sangat minim.

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi daerah yang paling terdampak kekeringan ekstrem ini. Beberapa wilayah di NTT yang mengalami kekeringan panjang antara lain Kota Kupang sebanyak 144 hari tanpa hujan, Sumba Timur 141 hari, Sabu Raijua 128 hari, Kabupaten Kupang 116 hari, Lembata dan Timor Tengah Selatan 97 hari, Sikka 72 hari, Rote Ndao 70 hari, Sumba Barat Daya dan Ende 69 hari.

Kondisi serupa juga melanda Provinsi Jawa Timur, dengan beberapa daerah mengalami lebih dari empat bulan tanpa hujan. Daerah tersebut antara lain Jember dan Kota Probolinggo 139 hari, Pasuruan dan Situbondo 138 hari, Banyuwangi, Blitar, Mojokerto, dan Tulungagung 137 hari, Bangkalan 135 hari, dan Malang 108 hari.

Sementara itu, di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), daerah Bima mengalami 137 hari tanpa hujan, dan Lombok Timur telah melalui 94 hari tanpa curah hujan.

Di Provinsi Sulawesi Selatan, beberapa daerah yang terdampak kekeringan ekstrem termasuk Barru, Pangkep, Takalar, dan Makassar, yang masing-masing mengalami 68 hari tanpa hujan.

Daerah Istimewa Yogyakarta juga menghadapi situasi yang sama, dengan Bantul mengalami 68 hari dan Gunungkidul 67 hari tanpa curah hujan.

Provinsi Jawa Barat mencatat beberapa wilayah yang mengalami kekeringan, antara lain: Ciamis 66 hari tanpa hujan. Kemudian Cirebon, Indramayu, Karawang, Majalengka, Purwakarta, Subang, Sumedang, dan Bekasi masing-masing 65 hari tanpa hujan.

Provinsi Banten pun tak luput dari dampak kekeringan. Wilayah Pandeglang tercatat tidak mengalami hujan selama 66 hari.

Prakirawan BMKG, Andika Hapsari, menyampaikan bahwa saat ini sekitar 64 persen zona musim di Indonesia telah memasuki musim kemarau.

”Sisanya, sekitar 36 persen dari zona musim masih mengalami musim hujan,” katanya dikutip dari Antara, Rabu (18/9/2024).

Wilayah-wilayah yang saat ini sedang mengalami musim kemarau meliputi sebagian kecil Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, serta sebagian besar Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Jawa, Kalimantan Tengah.

Kemudian Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

BMKG mengimbau masyarakat untuk menggunakan air secara bijak guna mengurangi dampak kekeringan.

”Bagi daerah yang masih mengalami musim hujan, penting untuk memastikan sistem penampungan dan pengaliran air berfungsi dengan baik guna mengurangi risiko banjir dan memaksimalkan pemanfaatan air,” tambah Andika.

Komentar