Rabu, 19 November 2025

Murianews, Lumajang – Polres Lumajang berhasil menemukan ratusan tanaman ganja yang ditanam di lereng Gunung Semeru, tepatnya di Desa Argosari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Penemuan tersebut merupakan hasil dari Operasi Tumpas Narkoba yang dilakukan oleh aparat kepolisian.

Kepala Bagian Operasional Polres Lumajang, Komisaris Polisi Jauhar Maarif mengungkapkan, penemuan ladang ganja ini merupakan hasil penyelidikan yang dilakukan setelah operasi tersebut.

”Penemuan ratusan tanaman ganja itu berawal dari operasi Tumpas Narkoba yang dilakukan aparat kepolisian, kemudian dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” jelasnya dikutip dari Antara, Jumat (20/9/2024).

Menurut Jauhar, tim gabungan yang terdiri dari anggota Polri, TNI, dan petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) berhasil melacak ladang ganja yang tersembunyi di kawasan hutan lereng Gunung Semeru, Kecamatan Senduro. Tanaman ganja tersebut ditemukan di beberapa lokasi yang tersebar di area yang sulit dijangkau.

”Tim gabungan menemukan empat titik ladang ganja dengan tinggi tanaman mencapai 1,5 hingga 2 meter, yang diperkirakan berusia tiga hingga empat bulan dan siap panen,” ungkapnya.

Total ada 453 tanaman ganja yang berhasil diamankan dari empat lokasi. Di lokasi pertama ditemukan 72 batang, di lokasi kedua 51 batang, di lokasi ketiga 210 batang, dan di lokasi keempat sebanyak 120 batang.

Polisi juga menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam penanaman ganja tersebut, berinisial Y dan P. Saat ini, Satuan Reserse Narkoba Polres Lumajang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap jaringan yang terlibat dalam kasus ini.

”Seluruh tanaman ganja yang berhasil disita telah dibawa ke Mapolres Lumajang sebagai barang bukti, dan kedua terduga pelaku saat ini menjalani pemeriksaan intensif,” ujar Jauhar.

Ia menambahkan, para pelaku menggunakan strategi cerdik dengan memanfaatkan medan ekstrem untuk menanam ganja, dengan tujuan mengelabui aparat penegak hukum.

”Lokasi penanaman sangat terjal dan sulit dijangkau, kemungkinan dipilih agar aktivitas ilegal ini tidak mudah terendus petugas,” tuturnya.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler