Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di beberapa kota besar di Indonesia untuk waspada terhadap suhu panas maksimum yang diperkirakan mencapai 34 hingga 37 derajat Celsius pada Rabu (25/9/2024).

Kondisi ini dapat berdampak pada kesehatan dan aktivitas masyarakat, terutama di wilayah yang terkena suhu tertinggi.

Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Fenomena Khusus BMKG, Miming mengatakan, analisa dalam 24 jam terakhir menunjukkan suhu tertinggi tercatat di Palu, Sulawesi Tengah, yang mencapai 37 derajat Celsius.

”Terpaan suhu panas tertinggi saat ini melanda Palu, dan ini menjadi yang paling ekstrem di wilayah Indonesia,” ujar Miming di Jakarta, Rabu (25/9/2024).

Selain Palu, suhu panas lebih dari 36 derajat Celsius juga terdeteksi di beberapa wilayah lainnya, termasuk Bima (Nusa Tenggara Barat), Sentani (Papua), dan Banjarmasin (Kalimantan Selatan).

Sementara itu, suhu panas berkisar antara 35 hingga 36 derajat Celsius melanda wilayah Kalimantan Barat (Melawi, Kapuas Hulu, Sintang), Barito Utara, Berau, Makassar, Gorontalo, Surabaya, Palangkaraya, Kotawaringin Barat, dan Semarang.

BMKG juga mencatat suhu maksimum 34,5 hingga 34,7 derajat Celsius di Maumere dan Sikka (Nusa Tenggara Timur), Tapanuli Tengah (Sumatera Utara), serta beberapa bagian Lampung.

Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto mengonfirmasi bahwa fenomena suhu panas belakangan ini berkaitan dengan posisi titik semu matahari yang melintasi ekuator serta minimnya tutupan awan.

”Ini merupakan fenomena biasa dan tidak memengaruhi perubahan musim di Indonesia,” jelasnya.

Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi dampak suhu panas ini, terutama pada kesehatan.

BMKG merekomendasikan agar masyarakat mengonsumsi air minum secara cukup dan teratur untuk menghindari dehidrasi, serta menggunakan pelindung seperti topi atau payung saat beraktivitas di luar ruangan.

”Penggunaan tabir surya juga dianjurkan untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV yang berlebihan,” tambah Guswanto.

Selain menjaga kesehatan, BMKG juga memperingatkan masyarakat untuk tidak sembarangan melakukan pembakaran, terutama di lahan kosong, kawasan hutan, dan tempat penampungan sampah.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler