Usul MPR: Pengelolaan Makan Siang untuk Santri Dikelola Pesantren
Cholis Anwar
Jumat, 6 Desember 2024 12:33:00
Murianews, Jakarta – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengusulkan agar program makan bergisi Gratis atau Makan Siang Gratis untuk santri, dikelola langsung oleh pihak pesantren.
Menurutnya, pesantren sudah memiliki pengalaman dan infrastruktur mandiri yang mampu mendukung keberhasilan program ini.
”Selama ini pesantren sudah mandiri dalam menyediakan makan bergizi bagi para santri, bahkan tiga kali sehari. Kekhasan ini sebaiknya dioptimalkan oleh pemerintah agar program makan siang gratis bisa sukses dan berkelanjutan,” kata Hidayat dikutip dari Antara, Jumat (6/12/2024).
Hidayat, yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor menyatakan, pesantren sudah terbiasa mengelola mulai dari pencarian bahan makanan hingga distribusi kepada santri.
Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah memberikan kepercayaan kepada pesantren untuk membentuk satuan layanan sendiri.
”Program ini bisa memperkuat sinkronisasi antara penyediaan makanan oleh pesantren dengan program pemerintah. Santri juga lebih familier dengan masakan yang diolah di dapur pesantren masing-masing,” ujarnya.
Program Makan Siang Gratis sendiri menargetkan 82,9 juta penerima manfaat, meliputi siswa sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.
Hidayat menekankan pentingnya memastikan bahwa seluruh peserta didik di satuan pendidikan keagamaan, termasuk 10,5 juta santri, masuk ke dalam target program ini.
Ia mengingatkan, selama ini masih ada ketimpangan anggaran dalam program pendidikan nasional, khususnya antara pendidikan umum dan pendidikan keagamaan.
”Program unggulan Pemerintahan Presiden Prabowo ini harus mengedepankan keadilan serapan anggaran antara pendidikan umum dan pendidikan keagamaan, termasuk untuk santri dan siswa madrasah,” tegas Hidayat.
Hidayat juga menyoroti potensi pemberdayaan lini usaha dan sumber daya pesantren melalui program ini.
Dengan dikelola langsung oleh pesantren, mulai dari pengadaan bahan makanan hingga distribusinya, program ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memberdayakan perekonomian pesantren.
”Pemberdayaan ini penting karena pesantren memiliki peran besar dalam mendukung pendidikan berbasis keagamaan dan kemandirian ekonomi di masyarakat,” tambahnya.



