”Kami membuka diri terhadap siapa pun, termasuk tokoh eksternal, untuk menjadi ketua umum,” ujar Romy dikutip dari Antara, Sabtu (14/12/2024).
Dari pihak eksternal, nama Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, dan mantan Kepala Staf Angkatan Darat Dudung Abdurachman juga mencuat sebagai kandidat potensial.
Bahkan, menurut Romy, Gus Ipul telah secara langsung menghubunginya untuk menanyakan informasi terkait pencalonannya yang beredar di kalangan kader PPP.
”Saya mendapatkan aspirasi dari berbagai grup WhatsApp yang saya ikuti, setidaknya ada empat nama, dua dari internal dan dua dari eksternal,” ungkap Romy.
Murianews, Jakarta – Ketua Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) Muhammad Romahurmuziy, mengungkapkan empat nama kandidat yang dipertimbangkan untuk mengisi posisi ketua umum partai.
Menurut Romahurmuziy, kandidat tersebut terdiri atas dua tokoh internal dan dua tokoh eksternal PPP. Ia menyatakan, partai membuka diri untuk calon ketua umum dari luar partai guna memajukan PPP ke depan.
”Kami membuka diri terhadap siapa pun, termasuk tokoh eksternal, untuk menjadi ketua umum,” ujar Romy dikutip dari Antara, Sabtu (14/12/2024).
Dua nama yang berasal dari internal PPP adalah Sandiaga Uno, Wakil Ketua Umum PPP, serta Taj Yasin Maimoen, yang juga menjabat sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah. Keduanya telah diajukan oleh sejumlah kader dalam komunikasi di berbagai grup internal partai.
Dari pihak eksternal, nama Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, dan mantan Kepala Staf Angkatan Darat Dudung Abdurachman juga mencuat sebagai kandidat potensial.
Bahkan, menurut Romy, Gus Ipul telah secara langsung menghubunginya untuk menanyakan informasi terkait pencalonannya yang beredar di kalangan kader PPP.
”Saya mendapatkan aspirasi dari berbagai grup WhatsApp yang saya ikuti, setidaknya ada empat nama, dua dari internal dan dua dari eksternal,” ungkap Romy.
Taubatan Nasuha...
Romy menegaskan pentingnya membuka peluang bagi calon pemimpin baru, baik dari dalam maupun luar partai, demi mengangkat kembali kejayaan PPP dalam menghadapi Pemilu mendatang.
”Kita tidak perlu menutup diri dari pihak luar. Yang penting, tokoh tersebut mampu memajukan partai. Kalau ada kendala terkait AD/ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga), itu bisa diubah,” tambahnya.
Sebelumnya, Romy juga menyampaikan seruan kepada seluruh pengurus DPP PPP untuk melakukan ”taubatan nasuhah” sebagai bentuk tanggung jawab atas kegagalan partai dalam Pemilu 2024. PPP, untuk pertama kalinya dalam sejarah 11 kali Pemilu, gagal menempatkan wakilnya di Senayan.
”Seruan ini bukan ditujukan kepada personal, tetapi kepada seluruh jajaran DPP untuk meminta maaf secara terbuka kepada kader dan simpatisan PPP di seluruh Indonesia,” ujar Romy.
Menurutnya, momentum ini harus dimanfaatkan untuk mempersiapkan kader baru dan memberikan ruang bagi calon pemimpin yang mampu membawa PPP kembali menjadi partai yang kuat di Pemilu mendatang.