Murianews, Jakarta – Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, mengumumkan kesepakatan gencatan senjata untuk menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza telah resmi tercapai.
Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers di Doha pada Rabu (15/1/2025).
Kesepakatan gencatan senjata tersebut diharapkan menjadi langkah penting untuk mengakhiri kekerasan yang telah meluluhlantakkan Gaza.
”Gencatan senjata ini terdiri dari tiga tahap dan akan mulai berlaku pada Minggu (19/1/2025),” ujar Al Thani, dikutip dari Antara, Kamis (16/1/2025).
Agresi Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang mengerikan. Data menunjukkan 46.707 warga Palestina meninggal, sementara 110.265 lainnya terluka.
Lebih dari 10.000 orang masih belum ditemukan, diduga terkubur di bawah reruntuhan rumah-rumah mereka yang hancur akibat serangan udara Israel. Korban tewas didominasi oleh wanita dan anak-anak, menurut laporan pihak Palestina dan organisasi internasional.
Selain itu, hampir dua juta warga Gaza terpaksa mengungsi ke Rafah, wilayah di Gaza selatan yang berbatasan dengan Mesir. Lonjakan jumlah pengungsi ini memicu kondisi darurat kemanusiaan terbesar sejak peristiwa Nakba pada 1948.
Meski Mahkamah Internasional (ICJ) telah memerintahkan Israel untuk menghentikan serangan ke Rafah yang diduga melanggar Konvensi Genosida, agresi militer tetap berlanjut hingga kesepakatan gencatan senjata ini tercapai.
Inisiasi Qatar...
- 1
- 2



