Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Industri tekstil dalam negeri tengah menghadapi tekanan besar akibat serbuan produk impor.

Kondisi ini membuat banyak perusahaan tekstil lokal terpaksa gulung tikar, meskipun sektor ini memiliki potensi ekonomi yang besar.

Ketua Asosiasi Produsen Serat & Benang Filamen Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta mengatakan,  nilai ekonomi industri tekstil di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 235 triliun per tahun.

Namun, potensi ini bisa lenyap jika tidak ada langkah konkret untuk membendung masuknya produk impor.

”Industri tekstil memiliki nilai tambah yang luar biasa. Misalnya, bahan baku seperti PX (Paraxylene) yang dibeli seharga Rp 5.000 per 0,30 kilogram dapat diolah menjadi 1 kg pakaian jadi senilai Rp 104.000 atau naik hingga 200 persen,” jelas Redma dikutip dari Kompas.com, Kamis (20/2/2025).

Berdasarkan data APSyFI, pada 2023 konsumsi garmen domestik mencapai 2,26 juta ton dengan nilai sebesar 15,18 miliar dolar AS.

Jika dihitung secara keseluruhan, nilai ekonomi industri tekstil bisa mencapai Rp 235 triliun per tahun.

Redma menjelaskan bahwa bahan baku seperti PX yang dibeli dari Pertamina sebanyak 600.000 metrik ton per tahun memiliki nilai sekitar Rp 10 triliun. Jika diolah dalam negeri, nilai tersebut bisa berkembang hingga Rp 235 triliun.

Terancam...

  • 1
  • 2

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler