Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf memberikan peringatan keras agar proses penerimaan dan pelaksanaan Sekolah Rakyat bebas dari praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

”Jangan sampai rekrutmen Sekolah Rakyat ini diwarnai KKN,” tegas Mensos dikutip dari Antara, Selasa (29/4/2025).

Gus Ipul juga mengingatkan para panitia dan penyelenggara untuk tidak melakukan pelanggaran prosedur dalam bentuk apapun. Menurutnya, gagasan Sekolah Rakyat lahir dari upaya pemerintah untuk memutus rantai kemiskinan di Indonesia.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pengawasan dari kepala daerah terhadap proses rekrutmen calon siswa dan siswi agar berjalan transparan dan adil.

”Kepala daerah untuk mengontrol dan mengawasi pelaksanaan rekrutmen calon siswa dan siswi Sekolah Rakyat agar tidak ada praktik KKN, atau bentuk kecurangan apa pun dalam pelaksanaannya,” lanjutnya.

Mensos menegaskan, penerimaan calon siswa dan siswi Sekolah Rakyat harus mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang masuk dalam Desil 1, yaitu kelompok masyarakat dengan kondisi ekonomi terendah.

Ia juga menekankan bahwa pendaftaran siswa dibatasi sesuai dengan wilayah sekolah.

”Misal, Sekolah Rakyatnya di Kota Padang, maka siswa dari kabupaten atau kota lain tidak boleh mendaftar di Kota Padang,” jelasnya.  

Presiden Prabowo ....

  • 1
  • 2

Komentar