Kemendikbud Gelar Pameran Seni Indonesia di Belanda
Cholis Anwar
Minggu, 15 Juni 2025 18:20:00
Murianews, Jakarta – Kementerian Kebudayaan (Kemendikbud) membuka pameran seni bertajuk ”Verleden–Heden: Past–Present, Art Schools in Indonesia” di Sekolah Indonesia Den Haag (SIDH), Wassenaar, Belanda.
Pameran ini menjadi refleksi komprehensif atas perkembangan seni dan budaya Indonesia dari masa lalu hingga saat ini.
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon mengatakan, acara ini berfungsi sebagai platform dialog yang menghubungkan masa lalu, kini, dan masa depan, khususnya dalam konteks sejarah pendidikan seni di Indonesia.
”Pameran ini layaknya sebuah percakapan, atau ruang dialog antara masa lalu, masa kini, dan masa depan, terutama dalam menelusuri sejarah pendidikan seni di Indonesia,” ujar Fadli Zon dikutip dari Antara, Sabtu (15/6/2025).
Pameran ini menyajikan perjalanan visual dan naratif yang mendalam, menampilkan arsip, karya seni, dokumentasi, dan kisah-kisah dari institusi seni terkemuka.
Karya-karya dari tokoh-tokoh kunci dalam sejarah pendidikan seni Indonesia turut dipamerkan, termasuk R.J. Katamsi, salah satu pendiri ISI Yogyakarta, dan Simon Admiraal, tokoh penting dalam perkembangan seni rupa modern di ITB.
”Melalui jejak para tokoh dan institusi seni yang ditampilkan, kita dapat merefleksikan bagaimana seni telah menjadi bagian integral dari pembentukan identitas bangsa, sekaligus menjembatani hubungan antarbudaya,” kata Menbud.
Fadli Zon juga menegaskan, di tengah sejumlah tantangan global seperti ketegangan geopolitik, krisis iklim, dan disrupsi digital, seni dan budaya sangat dibutuhkan untuk memperkuat pemahaman, resiliensi, dan perdamaian umat manusia.
”Verleden–Heden menjadi ruang dialog antar generasi dan antarbangsa. Kegiatan ini dapat menjadi jembatan antara Indonesia dan Belanda, sekaligus mercusuar komitmen kita terhadap keadilan budaya dan kebebasan berekspresi,” tambahnya.
Murianews, Jakarta – Kementerian Kebudayaan (Kemendikbud) membuka pameran seni bertajuk ”Verleden–Heden: Past–Present, Art Schools in Indonesia” di Sekolah Indonesia Den Haag (SIDH), Wassenaar, Belanda.
Pameran ini menjadi refleksi komprehensif atas perkembangan seni dan budaya Indonesia dari masa lalu hingga saat ini.
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon mengatakan, acara ini berfungsi sebagai platform dialog yang menghubungkan masa lalu, kini, dan masa depan, khususnya dalam konteks sejarah pendidikan seni di Indonesia.
”Pameran ini layaknya sebuah percakapan, atau ruang dialog antara masa lalu, masa kini, dan masa depan, terutama dalam menelusuri sejarah pendidikan seni di Indonesia,” ujar Fadli Zon dikutip dari Antara, Sabtu (15/6/2025).
Pameran ini menyajikan perjalanan visual dan naratif yang mendalam, menampilkan arsip, karya seni, dokumentasi, dan kisah-kisah dari institusi seni terkemuka.
Karya-karya dari tokoh-tokoh kunci dalam sejarah pendidikan seni Indonesia turut dipamerkan, termasuk R.J. Katamsi, salah satu pendiri ISI Yogyakarta, dan Simon Admiraal, tokoh penting dalam perkembangan seni rupa modern di ITB.
”Melalui jejak para tokoh dan institusi seni yang ditampilkan, kita dapat merefleksikan bagaimana seni telah menjadi bagian integral dari pembentukan identitas bangsa, sekaligus menjembatani hubungan antarbudaya,” kata Menbud.
Fadli Zon juga menegaskan, di tengah sejumlah tantangan global seperti ketegangan geopolitik, krisis iklim, dan disrupsi digital, seni dan budaya sangat dibutuhkan untuk memperkuat pemahaman, resiliensi, dan perdamaian umat manusia.
”Verleden–Heden menjadi ruang dialog antar generasi dan antarbangsa. Kegiatan ini dapat menjadi jembatan antara Indonesia dan Belanda, sekaligus mercusuar komitmen kita terhadap keadilan budaya dan kebebasan berekspresi,” tambahnya.