Rabu, 19 November 2025

Murianews, Lumajang Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami erupsi sebanyak empat kali pada Kamis (21/8/2025) pagi. Letusan tertinggi mencapai 1 kilometer di atas puncak.

Menurut laporan dari Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, erupsi pertama terjadi pukul 00.45 WIB.

”Kemudian Gunung Semeru erupsi kembali pada pukul 05.31 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 mdpl,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto dikutip dari Antara.

Erupsi pada pukul 05.48 WIB adalah yang paling signifikan, dengan kolom abu berwarna putih hingga kelabu setinggi 1 kilometer di atas puncak.

”Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung,” tuturnya.

Saat ini, status Gunung Semeru masih berada di Level II (Waspada). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak erupsi.

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terkena awan panas dan lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

Liswanto menambahkan, masyarakat juga perlu waspada terhadap bahaya lontaran batu pijar dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, serta potensi lahar hujan di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak, khususnya di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.

Komentar

Terpopuler