Rabu, 19 November 2025

Murianews, JakartaIndonesia akan menjadi tuan rumah ajang World Water Forum ke-10. Pertemuan internasional terbesar yang membahas dan merumuskan kebijakan tata kelola air dan sanitasi dunia ini akan dilaksanakan di Bali pada 18 hingga 25 Mei 2024.

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan pihak terkait terus mematangkan persiapan yang diharapkan sukses bukan hanya dari sisi penyelenggaraan, namun lebih dari itu tercapai kesepakatan-kesepakatan krusial dan nyata sebagai upaya mengatasi berbagai persoalan air dan sanitasi global.

Dari sisi pengamanan penyelenggaraan World Water Forum ke-10, jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) menurunkan sebanyak 12.000 personel gabungan dari Angkatan Darat (AD), (Angkatan Udara) AU, dan Angkatan Laut (AL).

”Mereka bertugas untuk melakukan pengamanan hingga penanganan kesehatan di sana,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar, di Jakarta, dilansir dari laman Kemenparekraf, Selasa (30/4/2024).

Personel TNI mulai melakukan pengamanan di lokasi sejak satu minggu sebelum acara berlangsung. Hal itu dikatakan Gumilar agar mereka bisa melakukan pengawasan dan pemetaan lokasi yang harus dijaga dengan ketat.

Personel TNI tidak hanya berjaga di darat saja, melainkan juga di wilayah udara dan laut di sekitar Pulau Dewata. ”KRI kita kerahkan di Selat Bali dan Selat Lombok ya,” ucap dia.

Tidak hanya fokus pada pengaman, pihak TNI juga akan menyediakan beberapa armada pesawat untuk melakukan evakuasi jika terjadi bencana alam saat rangkaian kegiatan berlangsung. Tenaga kesehatan pun turut disediakan pihak TNI untuk mengantisipasi adanya korban jiwa dari bencana alam yang terjadi di Bali.

”Untuk persiapan kalau ada evakuasi bencana alam atau erupsi Gunung Agung kita siapkan pesawat untuk evakuasi juga di sana,” kata dia.

Dengan upaya pengawasan yang ketat itu, dia berharap kegiatan World Water Forum ke-10 di Bali bisa berjalan lancar dan aman.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler