Rabu, 19 November 2025

Murianews, Rembang – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kecamatan Pamotan, Rembang mengalami kenaikan dengan rata-rata 10 kasus per bulan. Sebagai respon atas kondisi ini, Pemerintah Kecamatan Pamotan menggerakkan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara serentak.

Camat Pamotan Rofiq Pahlevi mengungkapkan, wilayahnya masuk zona merah setelah seorang warga meninggal dunia akibat DBD. Sejak Januari hingga awal Juni, tercatat 10 kasus DBD setiap bulan.

Untuk menekan angka ini, PSN akan dilakukan serentak di 23 desa pada Jumat. Kepala desa diminta menggerakkan kepala dusun, tim penggerak PKK, dan kader jumantik untuk melaksanakan 3M (menguras, mengubur, menutup). Gerakan ini juga akan menyasar sekolah-sekolah dan instansi pemerintah.

”Kami sudah atur waktunya, masuk ke sekolah-sekolah. Ini juga untuk instansi,” kata Rofiq, dilansir dari laman Pemkab Rembang.

Rofiq menegaskan pentingnya perhatian setiap desa dalam pemberantasan demam berdarah, mengingat nyamuk bisa bermigrasi hingga radius 100 meter. Beberapa desa, seperti Sumberejo, Pamotan, Ringin, dan Tempaling, sudah menjalani fogging.

Gerakan serentak PSN ini membutuhkan kolaborasi semua pihak untuk menghindari penyakit demam berdarah. "Harus kerja sama. Kami ingin gerakan serentak di semua elemen: rumah, lingkungan, sekolah, dan instansi. Kolaborasi serentak,” tandasnya.

Komentar

Terpopuler