Rabu, 19 November 2025

Murianews, Osaka – Pendiri dan CEO Human Hub Japan Corp Masaaki Yoshikawa menyampaikan beragam inspirasi saat jadi pembicara di Japan Youth Summit 2024, Rabu (3/7/2024).

Japan Youth Summit 2024 resmi digelar pada tanggal 1-4 Juli 2024 di Osaka Castle Hotel. Japan Youth Summit 2024 adalah sebuah pertemuan akbar yang dihadiri lebih dari 100 pemuda dari 28 negara.

Japan Youth Summit 2024 menegaskan komitmen untuk masa depan yang lebih baik melalui keberlanjutan dan inovasi. Japan Youth Summit 2024 yang diselenggarakan oleh Youth Break the Boundaries (YBB) sukses mengumpulkan peserta dari 28 negara untuk mengeksplorasi kekayaan budaya Jepang dan memperluas jaringan internasional mereka.

Dalam pidatonya, Masaaki Yoshikawa menekankan bagaimana ia membangun startup dengan mengembangkan ide-ide baru yang berlandaskan nilai-nilai tradisional Jepang, sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 9 yang mempromosikan inovasi dan teknologi.

Pidato Masaaki Yoshikawa di summit tersebut menyoroti pendekatan uniknya dalam membangun startup. Ia menekankan pentingnya nilai-nilai tradisional Jepang, seperti harmoni (WA), dalam mendorong inovasi. Menurut Yoshikawa, nilai-nilai ini bukan sekadar peninggalan sejarah, tetapi elemen vital yang dapat mendorong kemajuan teknologi dan kewirausahaan modern.

”Nilai inti kami adalah WA, yang berarti harmoni. Ini tertanam dalam budaya dan sejarah kami. Dengan mengintegrasikan WA ke dalam model bisnis kami, dan kami menciptakan startup yang tidak hanya inovatif tetapi juga berkelanjutan dan bertanggung jawab secara sosial,” kata Yoshikawa.

Pekerjaan Yoshikawa dengan Human Hub Japan juga terkait erat dengan Gerakan HackOsaka, yang bertujuan untuk mengubah Osaka menjadi satu tempat kerja yang dinamis. Inisiatif ini berupaya meningkatkan mobilitas aset tak terlihat kota ini. Seperti bakat, teknologi, dan kepercayaan, menciptakan jaringan baru yang melampaui batas-batas tradisional seperti gelar pekerjaan, organisasi, dan kebangsaan. Tujuannya adalah untuk mencapai kota yang berorientasi tujuan dan sepenuhnya dioptimalkan.

Selama presentasinya, Yoshikawa menjelaskan bagaimana nilai-nilai tradisional Jepang dapat berkontribusi untuk mencapai SDG 9. Misalnya, budaya konservasi di Jepang telah menghasilkan inovasi di berbagai bidang, mulai dari teknologi lingkungan hingga perawatan kesehatan.

Ia menyoroti perusahaan-perusahaan seperti Sydecas Inc, yang menggunakan bahan-bahan tradisional untuk menciptakan produk makanan inovatif, dan Real Flavor Corp, yang mengembangkan aditif rasa alami yang mengurangi kebutuhan akan bahan-bahan tidak sehat seperti gula dan garam.

Yoshikawa mengakhiri pidatonya dengan seruan kepada pengusaha muda. Ia mendorong mereka untuk melihat nilai-nilai budaya mereka sendiri dan preferensi estetika sebagai sumber inspirasi untuk inovasi.

”Ketika kita memulai bisnis, kita mulai dengan bertanya pada diri sendiri: Apa yang saya pikir keren? Apa yang ingin saya lakukan? Apa yang ingin saya pertahankan dan wariskan ke generasi berikutnya? Kepada siapa kita ingin berkontribusi?” cetus Yoshikawa kepada audiens.

Pesan Yoshikawa sangat resonan dengan para pemimpin muda di summit tersebut dan memberikan mereka kerangka kerja yang kuat untuk menciptakan startup yang inovatif, berkelanjutan, dan berlandaskan budaya. Visinya mencontohkan, bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai tradisional dengan praktik bisnis modern dapat menghasilkan kemajuan yang bermakna dalam teknologi dan masyarakat.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler