Rabu, 19 November 2025

Murianews, Rembang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, Jawa Tengah, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah antisipasi terhadap gelombang tinggi. Khususnya, bagi warga yang berada di daerah pesisir.

Imbauan itu disampaikan seiring adanya prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait adanya potensi gelombang tinggi pada Minggu, 8 Desember 2024, di sejumlah wilayah, termasuk perairan utara Jawa Tengah.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Rembang, Sri Jarwati, meminta masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir serta nelayan yang akan melaut agar berhati-hati terhadap ancaman gelombang tinggi.

Aktivitas pasang air laut di wilayah pantai utara Jawa Tengah dinilai berpotensi membahayakan pelayaran dan menimbulkan banjir rob.

”Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di pesisir pantai agar waspada terhadap air laut pasang ini. Ini berpotensi mengakibatkan banjir pesisir atau rob,” katanya, dilansir dari laman Pemkab Rembang, Selasa (10/12/2024).

Sri Jarwati juga menyoroti dampak gelombang tinggi terhadap aktivitas di sekitar pantai. Menurutnya, fenomena ini juga dapat mengganggu transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, serta aktivitas petani garam dan perikanan darat.

Ia menekankan pentingnya memperhatikan informasi terbaru tentang cuaca dari BMKG. Hal ini perlu dilakukan agar masyarakat dapat meminimalkan risiko kejadian yang tidak diinginkan.

Baru-baru ini, gelombang tinggi mengakibatkan banjir rob di Kelurahan Pandean, Kecamatan Rembang. Selain itu, dua nelayan dilaporkan hilang saat melaut. Salah satu nelayan, warga Desa Tasikharjo, Kecamatan Kaliori, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara nelayan asal Desa Pasar Banggi masih dalam pencarian.

Komentar

Terpopuler