Rabu, 19 November 2025

Murianews, Rembang – Polemik BBM subsidi bagi nelayan di Rembang, Jawa Tengah, menemui titik terang. Hal ini setelah DPRD Rembang menggelar audiensi antara PT Pertamina Patra Niaga dan nelayan yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Rembang, Selasa (17/12/2024).

Audiensi yang berlangsung di ruang rapat paripurna DPRD ini bertujuan mencari solusi atas kelangkaan BBM solar bersubsidi yang dialami nelayan dalam beberapa bulan terakhir.

Wakil Ketua II DPRD Rembang Ridwan menyebutkan, audiensi ini menghasilkan beberapa kesepakatan. Di antaranya PT Pertamina Patra Niaga bersedia mendistribusikan sisa kuota BBM bersubsidi sesuai regulasi.

Sementara itu, untuk kuota tahun 2025, HNSI menuntut agar tidak ada pengurangan kuota bagi Kabupaten Rembang. Saat ini, proses perencanaan penetapan kuota BBM solar bersubsidi untuk tahun depan sedang berlangsung.

”Nelayan sepakat agar sisa kuota BBM bersubsidi di Desember ini diberikan. Untuk penggunaannya, cukup tidak cukup, harus dicukup-cukupkan sampai akhir Desember. Sedangkan untuk kuota 2025, yang penting disepakati kembali seperti semula. Nanti, kalau ada evaluasi, tentu bisa dibahas lebih lanjut,” ungkap Ridwan, dilansir dari laman Pemkab Rembang.

Dalam audiensi tersebut, nelayan meminta agar kuota BBM solar bersubsidi tidak dikurangi, yang dinilai menjadi penyebab kelangkaan.

Selain itu, mereka meminta sisa kuota BBM solar bersubsidi yang belum terserap akibat pelanggaran regulasi oleh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) segera didistribusikan melalui kesepakatan bersama.

Ketua HNSI Rembang Muslim menjelaskan, bahwa kelangkaan BBM solar bersubsidi mulai terjadi sejak November hingga Desember. Sebelumnya, pasokan BBM solar bersubsidi pada Januari hingga Oktober tergolong aman. Menurutnya, kelangkaan ini terjadi karena pengurangan kuota pada SPBUN di Kabupaten Rembang.

Penyalurannya Harus Tepat... 

  • 1
  • 2

Komentar