Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, melaporkan pada Minggu, gunung berapi tersebut kembali melontarkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter di atas puncak gunung.
”Iya erupsi sekitar pukul 07:16 WIT dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.000 meter,” kata petugas PGA Dukono, Bambang Sugiono dalam keterangan tertulisnya, dilansir dari Antara.
Erupsi Gunung Dukono tersebut terlihat kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Barat Laut.
”Saat ini kondisi gunung api setinggi 1.087 meter dari permukaan laut itu masih berada pada status Level II atau Waspada,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, masyarakat di sekitar Gunung Dukono dan pengunjung maupun wisatawan diimbau, agar tidak beraktivitas mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 4 kilometer.
Murianews, Ternate – Dua gunung berapi aktif di Indonesia dilaporkan mengalami erupsi pada hari ini, Minggu (14/9/2025). Yakni, Gunung Dukono di Maluku Utara dan Gunung Semeru di Jawa Timur.
Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, melaporkan pada Minggu, gunung berapi tersebut kembali melontarkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter di atas puncak gunung.
”Iya erupsi sekitar pukul 07:16 WIT dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.000 meter,” kata petugas PGA Dukono, Bambang Sugiono dalam keterangan tertulisnya, dilansir dari Antara.
Erupsi Gunung Dukono tersebut terlihat kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Barat Laut.
Dia menjelaskan, erupsi Gunung Dukono terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 10 mm dan durasi 89.90 detik dari Pos PGA Dukono di Desa Mamuya, Kecamatan Galela.
”Saat ini kondisi gunung api setinggi 1.087 meter dari permukaan laut itu masih berada pada status Level II atau Waspada,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, masyarakat di sekitar Gunung Dukono dan pengunjung maupun wisatawan diimbau, agar tidak beraktivitas mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 4 kilometer.
Sementara itu, Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur tercatat mengalami empat kali erupsi dengan tinggi letusan hingga 800 meter di atas puncak pada Minggu pagi.
Status Waspada...
Erupsi pertama terjadi pada pukul 05.13 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau 4.376 meter di atas permukaan laut (mdpl).
”Erupsi kedua terjadi pada pukul 05.52 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 mdpl,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto dalam laporan tertulis di Lumajang.
Menurutnya kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.
Erupsi ketiga terjadi pukul 06.41 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas tebal ke arah utara.
”Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 115 detik,” tuturnya.
Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada pukul 07.33 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara.
Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 147 detik.
Ia menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus Waspada atau Level II, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi.
Yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi)