Rabu, 19 November 2025

Murianews, Rembang – Makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, tidak boleh dibawa pulang oleh siswa.

Kebijakan ini diterapkan sebagai bagian dari evaluasi kinerja Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) selaku penyuplai makanan.

Ketua Satuan Tugas MBG Kabupaten Rembang M Hanies Cholil Barro’ menegaskan, sisa makanan yang ditinggalkan siswa akan menjadi indikator penting untuk menilai kualitas dan tingkat penerimaan makanan MBG di sekolah.

”Sisa jangan dibawa pulang, biarkan saja di wadah stainless MBG dari SPPG. Itu penting untuk bahan evaluasi SPPG,” tegas Wakil Bupati Rembang, Senin (30/9/2025).

Menurutnya, siswa yang tidak menghabiskan makanan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti alergi, rasa yang kurang sesuai, atau kesalahan dalam proses pengolahan.

Dengan membiarkan sisa makanan tetap di tempat, pihak SPPG dapat mengetahui dan menganalisis penyebabnya.

”Kalau ada sisa, bisa jadi karena siswa alergi, tidak doyan, atau memang masakannya kurang pas. Itu semua bisa menjadi catatan penting bagi SPPG untuk perbaikan ke depannya,” tambahnya, dilansir dari laman Pemkab Rembang.

Sebaliknya, apabila makanan yang tersisa dibawa pulang, maka SPPG akan berasumsi seluruh makanan telah dikonsumsi siswa. Kondisi ini dapat menghambat proses evaluasi karena tidak ada indikator visual terkait penerimaan makanan.

Sebelumnya, beberapa sekolah diketahui meminta siswa atau orang tua untuk membawa wadah dari rumah agar makanan MBG yang tidak habis dapat dibawa pulang.

 

Komentar

Berita Terkini