Kamis, 20 November 2025


Akibat pemukulan tersebut, Suharno harus mendapatkan perawatan di UGD RSUD dr Soetrasno Rembang. Kemudian, Suharno juga melaporkan kasus penganiayaan tersebut kepada Polres Rembang.

Menurut Suharno, kejadian pemukulan yang dilakukan kepala sekolahnya tersebut berawal ketika pada Senin (12/6/ 2017) sekitar pukul 08.00 WIB,dirinya sedang mengerjakan edit  foto foto siswa di ruang guru.

"Nah di saat yang sama, kemudian saya mendapat perintah dari kepala sekolah untuk mendampingi siswa apel. Karena pekerjaan ngedit foto juga belum selesai, saya bilang tidak bisa mendampingi anak-anak untuk apel,” paparnya.

Tak lama setelah itu, tiba-tiba kepala sekolah masuk ke ruang guru mendekati dirinya dan langsung  melayangkan bogem mentah secara bertubi-tubi. Akibat pemukulan itu, dahi Suharno memar   dan bagian atas depan  telinga kanan robek.
"Ya hanya dipicu masalah  pendampingan apel siswa  saja Mas. Saya nggak tau tiba- tiba dipukuli secara membabi buta di hadapan 15 guru-guru lain. Saat itu saya  sama sekali tidak melawan karena saya  menghormati pimpinan," ungkapnya.Dia melanjutkan, saat kejadian tersebut, juga ada dua orang guru yang berusaha mencegah pemukulan itu dengan cara menghadang kepala sekolah. Namun kepala sekolah masih melakukan pemukukan itu."Saat itu, Pak Karto guru olahraga dan Pak Supardan guru agama juga menggondeli pelaku. Namun pelaku masih saja memukuli saya," ucapnya.Editor : Kholistiono

Baca Juga

Komentar

Terpopuler