Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Arwin Noor Isdiyanto mengatakan, banjir terjadi sejak dini hari tadi.
Sekitar 51 Kartu Keluarga (KK) atau 134 jiwa terdampak banjir. Bencana tersebut merendam RW 1 hingga RW 4 desa setempat.
Selain permukiman, lanjut Arwin, banjir juga merendam area persawahan. Sawah yang terendam seluas 320 hektare area.
’’Ketinggian saat ini sekitar 40-50 sentimeter,’’ sebut Arwin.
Arwin mengatakan, saat ini pihaknya menyiapkan sejumlah tempat alternatif untuk pengungsian. Tiga tempat yang disiapkan yaitu masjid, TPQ dan selter pengungsian.
Arwin mengatakan, saat ini pihaknya menyiapkan sejumlah tempat alternatif untuk pengungsian. Tiga tempat yang disiapkan yaitu masjid, TPQ dan selter pengungsian.Arwin mengungkapkan, saat ini di lokasi banjir membutuhkan toilet portabel. Karena air lebih tinggi dibanding toiletnya.’’Kami sudah komunikasi dengan PUPR Provinsi Jawa Tengah untuk penempatan tilet portabel,’’ kata dia.Saat ini, imbuh dia, korban banjir membutuhkan logistik. Kebutuhan paling utama yaitu makan untuk dua kali sehari. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Jepara – Musibah banjir di Kabupaten Jepara mulai meluap. Kini, banjir melanda perkampungan Desa Batukali, Kecamatan Kalinyamatan, Jepara, Selasa (28/2/2023).
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Arwin Noor Isdiyanto mengatakan, banjir terjadi sejak dini hari tadi.
Sekitar 51 Kartu Keluarga (KK) atau 134 jiwa terdampak banjir. Bencana tersebut merendam RW 1 hingga RW 4 desa setempat.
Baca: Banjir di Sowan Kidul Jepara Kembali Meninggi
Selain permukiman, lanjut Arwin, banjir juga merendam area persawahan. Sawah yang terendam seluas 320 hektare area.
’’Ketinggian saat ini sekitar 40-50 sentimeter,’’ sebut Arwin.
Arwin mengatakan, saat ini pihaknya menyiapkan sejumlah tempat alternatif untuk pengungsian. Tiga tempat yang disiapkan yaitu masjid, TPQ dan selter pengungsian.
Arwin mengungkapkan, saat ini di lokasi banjir membutuhkan toilet portabel. Karena air lebih tinggi dibanding toiletnya.
’’Kami sudah komunikasi dengan PUPR Provinsi Jawa Tengah untuk penempatan tilet portabel,’’ kata dia.
Saat ini, imbuh dia, korban banjir membutuhkan logistik. Kebutuhan paling utama yaitu makan untuk dua kali sehari.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi
