Rabu, 19 November 2025


Hal ini seiring makin dekatnya momen Iduladha. Di sisi lain, sebaran virus Lumpy Skin Disease (LSD) di Jepara semakin meluas.

Kabid Kesehatan Hewan dan Peternakan DKPP Jepara Mudhofir mengaku sudah memberikan sejumlah catatan kepada pimpinan daerah.

Baca juga: Sapi Terjangkit Virus LSD di Jepara Masih Ribuan, Peternak Makin Resah

”Kita selaku dinas teknis sudah menyampaikan pertimbangan-pertimbangan teknis kepada Pj Bupati melalui Sekda. Mungkin itu nanti diteruskan kepada dinas-dinas terkait,” kata Mudhofir kepada Murianews, Sabtu (10/6/2023).

Rekomendasi-rekomendasi yang disampaikan, yaitu prediksi terkait ketersediaan hewan ternak, distribusi, kenaikan harga dan lonjakan layanan kesehatan hewan atau vaksinasi.

Pihaknya menempatkan petugas-petugas kesehatan hewan di pasar-pasar hewan. Masyarakat bisa meminta bantuan kepada mereka untuk mengecek kesehatan ternak yang akan diperjualbelikan.

Mudhofir juga sudah bertemu dengan peternak, masyarakat, petugas kesehatan hewan dan aparat di Kecamatan Keling. Mereka duduk bersama menyamakan persepsi dalam pendistribusian ternak di masa penyebaran virus LSD.”Pengawasan harus diperketat. Meski dengan berbagai keterbatasan,” ujar dia.Mudhofir mengungkapkan, saat ini muncul fenomena di masyarakat terkait kejelian mereka dalam membeli ternak. Sebagian masyarakat sudah memilih ternak yang telah dipasangi anting penandaan atau ear tag.“Sebab, ternak yang sudah terpasang ear tag itu statusnya jelas. Sudah divaksin atau belum, riwayat perjalanan ternak juga terdeteksi,” terang Mudhofir.  Editor: Dani Agus

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler