Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Jepara, Mudhofir menyebutkan, jumlah kasus aktif LSD per hari ini mencapai 2.600 ekor sapi.
”Tapi yang sembuh semakin banyak. Semakin banyak juga yang dalam proses penyembuhan dan kondisinya membaik,” kata Mudhofir saat meninjau ternak di Pasar Hewan Pon Bangsri, Rabu (21/6/2023).
Meskipun sudah dalam proses sembuh, Mudhofir tidak berani menyatakan bahwa ternak itu telah sembuh. Sebab, masih ada bekas virus LSD di tubuh ternak sehingga ternak dikategorikan sakit.
Mudhofir meminta masyarakat tak perlu khawatir di tengah naiknya kasus LSD. Sebab, jumlah ternak yang terjangkit LSD jauh lebih sedikit dibanding stok yang ada.
”Stok hewan kurban sebenarnya, Jepara surplus. Tiga tahun terakhir pemotongan hewan kurban berkisar di 2.900 sapi. Untuk kambing malah surplus sekali. Jadi masyarakat tidak perlu panik. Stok kita masih aman,” tegas Mudhofir.PIhaknya menyebutkan, jumlah populasi sapi di Kota Ukir sebanyak 45.972 ekor. Lalu untuk kerbau sebanyak 2.379 ekor. Sementara untuk kambing sebanyak 63.552 ekor.”Jadi kami memastikan ketersediaan ada. Kualitasnya yang memenuhi syarat ada. Kami juga membantu masyarakat yang mencari ternak untuk kurban yang baik,” pungkas Mudhofir.https://youtu.be/j2mK-uZb3W8Editor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Jepara – Jumlah kasus sebaran virus Lumpy Skin Disease (LSD) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, terus meningkat. Kendati begitu, stok ternak untuk kurban dipastikan masih melimpah.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Jepara, Mudhofir menyebutkan, jumlah kasus aktif LSD per hari ini mencapai 2.600 ekor sapi.
”Tapi yang sembuh semakin banyak. Semakin banyak juga yang dalam proses penyembuhan dan kondisinya membaik,” kata Mudhofir saat meninjau ternak di Pasar Hewan Pon Bangsri, Rabu (21/6/2023).
Baca: Gara-Gara LSD, Pedagang Sapi di Jepara Malah Pusih Jelang Iduladha
Meskipun sudah dalam proses sembuh, Mudhofir tidak berani menyatakan bahwa ternak itu telah sembuh. Sebab, masih ada bekas virus LSD di tubuh ternak sehingga ternak dikategorikan sakit.
Mudhofir meminta masyarakat tak perlu khawatir di tengah naiknya kasus LSD. Sebab, jumlah ternak yang terjangkit LSD jauh lebih sedikit dibanding stok yang ada.
”Stok hewan kurban sebenarnya, Jepara surplus. Tiga tahun terakhir pemotongan hewan kurban berkisar di 2.900 sapi. Untuk kambing malah surplus sekali. Jadi masyarakat tidak perlu panik. Stok kita masih aman,” tegas Mudhofir.
PIhaknya menyebutkan, jumlah populasi sapi di Kota Ukir sebanyak 45.972 ekor. Lalu untuk kerbau sebanyak 2.379 ekor. Sementara untuk kambing sebanyak 63.552 ekor.
”Jadi kami memastikan ketersediaan ada. Kualitasnya yang memenuhi syarat ada. Kami juga membantu masyarakat yang mencari ternak untuk kurban yang baik,” pungkas Mudhofir.
https://youtu.be/j2mK-uZb3W8
Editor: Zulkifli Fahmi