Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mengusulkan dua kesenian menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Dua kesenian khas Kota Ukir itu adalah emprak dan kentrung.

Kasi Sejarah dan Purbakala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara Lia Supardanik menyampaikan, sebenarnya dua kesenian tersebut telah diusulkan kepada Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemenristekdikti) sejak dua tahun silam.

Lia menjelaskan, serangkaian proses sudah ditempuh. Terbaru, tim ahli dari Kemenristekdikti sudah melakukan verifikasi pada dua kesenian yang diusulkan itu. Hasilnya, Emprak dan Kentrung lolos verifikasi.

”Akhir Agustus nanti kami sidang penetapan. Kami harus mempertahankan usulan kita,” kata Lia kepada Murianews.com, Selasa (1/8/2023).

Dalam sidang nanti, kata dia, pihaknya harus bisa menjelaskan kepada tim ahli mengapa dua kesenian tersebut layak mendapat predikat Warisan Budaya Tak Benda. Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan bukti dan data dukung agar argumentasi yang disampaikan bisa meyakinkan tim ahli, bahwa emprak dan kentruk layak ditetapkan sebagai WBTB.

Lia optimis tim ahli akan mengabulkan usulannya. Pasalnya, saat proses verifikasi, tim penilai tidak banyak merevisi hasil kajian emprak dan kentrung. Tim penilai hanya mempertanyakan perbedaan kentrung Jepara dengan kentrung-kentrung lain, seperti kentrung Demaan atau kentrung di Jawa Timur.

Menurutnya, ada perbedaan mencolok antara kentrung Jepara dengan yang lain. Perbedaan itu terletak di syair dan tampilan. Dari situ dia optimis, emprak dan kentrung memang layak ditetapkan WBTB.

”InsyAllah lolos. Kami butuh dukungan semua pihak,” kata Lia.

Diketahui, emprak merupakan kesenian rakyat dengan pemeran beberapa lelaki mengenakan pakaian mirip punakawan dengan wajah seperti badut dan bertopi bayi. Mereka bernyanyi, menari dan melawak bebas.

Sementara itu, Kentrung yaitu hiburan rakyat yang diperankan dua atau tiga orang yang membawakan syair-syair. Dengan iringan tabuhan rebana, pemeran menebar pesan-pesan bijak yang tak jarang dibalut dengan guyonan atau satire.

Editor: Dani Agus

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler