Pengawasan Distribusi Pupuk Bersubsidi di Jepara Harus Diperketat
Faqih Mansur Hidayat
Jumat, 4 Agustus 2023 15:54:00
Murianews, Jepara – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Haizul Ma’arif meminta distribusi pupuk bersubsidi harus tepat sasaran. Agar kondisi ini tercapai maka pengawasan distribusinya juga harus diperketat.
Haiz mengatakan, setiap kali masuk musim tanam, isu kelangkaan pupuk bersubsidi selalu muncul. Khusunya, terkait dengan kartu tani yang kerap kali membingungkan para petani.
Menurut Haiz, penerima kartu tani yakni para petani yang tergabung dalam kelompok tani. Sementara itu, jauh lebih banyak petani yang tidak tergabung dalam kelompok tani.
”Kelompok tani ini bagian kecil. Di luar kelompok tani ada banyak sekali petani yang tidak bisa mengakses bantuan pupuk bersubsidi,” kata Haiz, Jumat (4/8/2023).
Untuk itu, Haiz meminta agar pengurus kelompok harus menggandeng seluruh petani supaya sama-sama bisa mendapatkan pupuk bersubsidi. Dengan begitu, distribusi pupuk bersubsidi benar-benar tepat sasaran.
Haiz menayebutkan, munculnya oknum yang menjual pupuk bersubsidi tidak sebagaimana mestinya di sejumlah daerah menjadi momok tersendiri bagi petani di Jepara. Para petani khawatir tidak bisa memperoleh haknya karena dicuri orang lain.
Di Kabupaten Jepara, terdapat Komisi Pengawasan Penyaluran Pupuk (KP3). Haiz berharap agar komisi itu bisa bekerja dengan transparan. Di tangan mereka, pupuk harus sampai ke tangan petani yang berhak.
“Jika ada isu kelangkaan, satgas (KP3, red) harus segera menelusuri. Pastikan distribusi pupuk tepat sasaran,” tegas Haiz.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Jepara, alokasi tahun 2022 sebanyak 15.551 ton jenis pupuk Urea, realisasinya sebanyak 15.065 ton. Sedangkan untuk jenis NPK, dari alokasi sebanyak 15.000 ton, terserap 14.348 ton. Kelebihan itu kembali ke Kementrian Pertanian.
Sedangkan, untuk tahun ini, alokasi pupuk subsidi jenis Urea sebanyak 15.193 ton. Sedangkan jenis NPK sebanyak 9.374 ton. Pengurangan itu disebabkan ada pupuk subsidi yang tidak terserap.
Editor: Dani Agus



