Kisah Awang, Petani Muda Jepara Sukses Panen Melon Perdana
Faqih Mansur Hidayat
Kamis, 24 Agustus 2023 20:46:00
Murianews, Jepara – Petani muda asal Jepara, Awang Budi Setiawan (28) sukses panen melon perdananya, Kamis (24/8/2023). Pemuda asal Sidigede, Kecamatan Welahan itu sudah setengah tahun terjun di dunia pertanian.
Melon yang dipanen, ada tiga jenis yakni, inthanon dari Belanda, sakata dari Jepang dan sweetnet Thailand. Melon itu ditanam di lahan 1.100 meter persegi miliknya.
Ia mulai menanamnya pada awal 2023 lalu. Secara keseluruhan, 2.159 lubang tanam bibit melon di greenhouse miliknya itu. Awang menggunakan teknik irigasi tetes dalam penanaman melon tersebut.
Menurutnya, letak geografis lahan yang berada di dataran rendah tak menjadi masalah. Bahkan, tanaman melonnya tumbuh sempurna. Terutama untuk jenis melon premium.
’’Kualitas melon ini setara dengan melon-melon yang diekspor dan yang dijual di supermarket,’’ kata Awang.
Mulanya, Awang mulai menyiapkan lahan pada Januari 2023. Kala itu ia mencoba lahannya itu dengan menanam beberapa bibit tanaman. Hasilnya ternyata cukup menggembirakan.
Kemudian, pada Mei lalu, Awang mencoba menanam melon kelas premium dengan bibit lebih banyak. Melon inthanon dari Belanda, sakata dari Jepang dan sweetnet Thailand dipilih karena memiliki segmentasi pasar yang berbeda dengan jenis lain.
Awang mengungkapkan tertarik menjadi petani melon karena sudah lama berkecimpung di pertanian. Sejak kecil ia sudah sering membantu orang tua di sawah.
Sebelum memulainya, awang lebih dulu belajar lewat kanal YouTube dan grup sesama pengguna green house. Awang sendiri sudah punya bekal dasar pertanian dari orang tuanya.
Hasilnya pun mulai bisa dipanen pekan ini. Melon-melon yang ditanamnya itu memiliki masa panen sekitar 75 hari.
Pemilih Melonesia Farm itu berencana memperluas lahan green house-nya, namun dengan masa tanam yang berbeda. Itu dilakukan agar siklus panennya terjaga, yakni menjadi dua pekan sekali.
"Mudah-mudahan ada rejeki, nanti bisa nambah green house. Biar pengunjung tetap bisa memetik melon tanpa harus menunggu waktu panen di satu green house," ucap Awang.
Di samping itu, Awang juga bakal mengembangkan green house miliknya itu menjadi wisata petik melon. Pengunjung nantinya bisa melihat melon yang diinginkan dan langsung dipetik sendiri.
Bahkan, pengunjung bisa mencicipi melon hasil panennya itu ditempat. Pengunjung juga bisa berfoto di area green house-nya. Itu sebagai salah satu upaya untuk membumikan melon premium pada masyarakat.
Lebih lanjut, Awang menjual melon hasil panennya itu dengan harga Rp 25 ribu per kg untuk melon sakata Jepang, Rp 30 ribu per kg untuk melon inathon Belanda, dan Rp 35 ribu per kg pada melon sweetnet Thailand.
Menurutnya, seiring berjalannya waktu akan muncul inovasi-inovasi baru di dunia pertanian. Hal itu tentunya diharapkan dapat menarik minat petani muda di Jepara.
‘’Petani muda, jiwa-jiwa muda, bosan melihat pertanian konvensional seperti padi dan jagung. Saya ingin inovasi baru. Salah satunya menanam melon,’’ terangnya.
Editor: Zulkifli Fahmi



