Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Luas wilayah yang mengalami kekeringan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, terus meluas. Kondisi ini seiring dengan cuaca semakin panas dan sumber air bersih yang makin berkurang.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara Arwin Noor Isdiyanto mengatakan, sebelumnya wilayah terdampak kekeringan hanya Desa Clering dan Sumberrejo Kecamatan Keling dan Desa Kedungmalang, Kecamatan Kedung. Namun sekarang bertambah di Desa Bategede, Kecamatan Nalumsari dan di hampir seluruh wilayah Jepara bagian selatan.

”Kekeringan mulai meluas. Apalagi PDAM Jepara mengumumkan air baku di Desa Gerdu, Kecamatan Pecangaan sumber airnya berkurang drastis,” kata Arwin, Senin (11/9/2023).

Diketahui, PDAM Tirta Jungpara atau PDAM Jepara mengumumkan berhentinya operasional instalasi pengolahan air (IPA) Bumpis di Desa Gerdu. Dampaknya, Desa Ujungpandan, Gerdu, Kaliombo, Tedunan, Karangaji dan Kedungmalang tidak bisa mendapatkan air bersih.

Sejumlah desa sudah mengajukan surat permohonan droping air bersih kepada BPBD Jepara lengkap dengan jumlah warga yang terdampak. Arwin menyebutkan, Desa Kaliombo Kecamatan Pecangaan sebanyak 273 Kartu Keluarga (KK), Desa Kedung malang 479 KK, Desa Bategede 170 KK dan Desa Gerdu 620 KK.

”Besok pagi mulai kita droping air bersih. Untuk desa-desa lain yang membutuhkan droping bisa langsung kirim surat permohonan kepada kami,” jelas Arwin.

Arwin mengatakan, pihaknya akan mendroping air bersih sebanyak permintaan masyarakat. Dua unit truk tangki disiapkan beroperasi 24 jam untuk melayani wilayah terdampak kekeringan. Satu truk bisa mengangkut 10 ribu air bersih.

”Sumber airnya masih banyak. Nanti kita beli dari beberapa titik,” ujar Arwin.

Editor: Dani Agus

Komentar

Terpopuler