Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Sejumlah seniman di bawah naungan Yayasan Bhumi Murya Jepara menggelar pentas ketoprak. Lakon yang dipentaskan sarat dengan kritik terhadap proses Pemilu 2024.

Pentas ketoprak lakon ”Labuh Tresna: Rebut Balung Tanpa Isi” garapan sutradara Eko Bowo itu dipentaskan di Desa Jambu Timur, Kecamatan Mlonggo, Minggu (10/12/2023) malam. Tak kurang dari lima ratus pasang mata menonton pentas ketoprak lokal Jepara.

Eko menceritakan, lakon tersebut berkisah tentang pemilihan lurah di suatu desa. Dua calon lurah bersaing keras. Di sisi lain, rupanya ke dua anak calon lurah itu menjalin hubungan asmara.

Hapsari dan Kisworo harus dihadapkan dengan pertarungan kedua ayahnya itu. Keduanya pun sama-sama terlibat dalam pemenangan ayah masing-masing. Bahkan, hubungan mereka menjadi korban atas perseteruan politik.

”Hubungan asmara mereka hampir hancur karena politik,” kata Eko, Senin (11/12/2023).

Melihat situasi itu, lanjut Bowo, seorang demang berupaya menyelamatkan cinta mereka. Demang mengangap bahwa pasangan itu harus diselamatkan untuk menjaga ketenangan hidup. Lakon ini diakhiri dengan demang mendamaikan kedua calon lurah tersebut.

”Pada akhirnya mereka mengesampingkan urusan politik. Pasangan itu menikah demi menyelamatkan masa depan anak-anaknya kelak,” imbuh Eko.

Sementara itu, Andang Wahyu Trianto, salah tokoh masyarakat pecinta budaya dalam orasi budayanya menyampaikan, lakon ketoprak itu sangat berkaitan erat dengan masa Pemilu 2024 ini. Kontestasi politik ini, menurutnya harus tetap mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan etika.

”Pesta Demokrasi seharusnya tidak menimbulkan kemarahan, kebencian, atau kecemasan. Tetapi justru kegembiraan, karena namanya juga pesta,” tutur Andang yang juga menjadi aktor dalam pentas ketoprak itu.

Andang mengajak seluruh warga yang hadir untuk berpartisipasi aktif menjaga pesta demokrasi tetap pada jalan yang benar. Warga diimbau untuk tidak terjebak dalam persaingan politik yang berdasar fanatisme buta. Melainkan memilih politik yang rasional.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Terpopuler