Caleg Muda Jepara Pro Kontra Soal Kunjungan Kerja
Faqih Mansur Hidayat
Kamis, 21 Desember 2023 19:50:00
Murianews, Jepara – Sebelas calon legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng), beradu argumen tentang kunjungan kerja (kunker). Sikap pro kontra mencuat dalam acara Jagong Bareng Persatuan Wartawan (PWI) bertajuk ”Merayu Pemilih Muda” di Kampus Unisnu itu, Kamis (21/12/2023).
Salah satu panelis, Mayadina Rohmi Mushfiroh dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Jawa Tengah mulanya memaparkan tentang kondisi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Jepara tahun 2024 yang mengalami defisit.
Dari total APBD Jepara tahun 2024 yang sebesar Rp 2,4 triliun, jumlah anggaran yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya Rp 464 miliar.
”Melihat dari kondisi tersebut bagaimana strategi untuk meningkatkan PAD dan apakah masih perlu adanya kegiatan kunker dari DPRD?” tanya Mayadina.
Seluruh caleg yang hadir masih setuju dengan kunker. Namun dengan berbagai catatan terkait keefektifan setiap kunker.
Ulil Abshor Arif Anwar, caleg dari Partai Bulan Bintang (PBB) menilai, kunker bisa diganti dengan melakukan studi banding melalui Youtube. Hal yang sama juga turut diutarakan oleh Ahmad Rifai, Caleg dari PDI-P.
Rifa’i dengan tegas menolak adanya kegiatan kunker yang dinilai tidak produktif. Hal tersebut menurutnya dapat dilakukan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.
”Kalau kunker hanya diskusi bisa lewat zoom. Kalau itu kunjungan di lapangan, di salah satu kabupaten yang berhasil, saya kira harus ke sana. Secara prinsip hal-hal yang tidak perlu dilakukan tidak perlu jadi Kunker. Saya menolak kunker yang menghamburkan uang,” jelas Rifa’i.
Sedangkan perwakilan Caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nur Nailah mengatakan bahwa kegiatan kunjungan kerja menjadi hal yang penting. Sebab melalui kegiatan tersebut ia dapat menyerap secara langsung kebutuhan atau aspirasi dari masyarakat.
Dari kegiatan kunjungan kerja, menurutnya juga menjadi salah satu cara untuk mengecek apakah Peraturan Daerah (Perda) yang sudah disahkan oleh DPRD benar-benar di terapkan oleh pemerintah daerah.
”Bagi saya kunker sangat penting. Karena melalui Kunker saya dapat menjalin hubungan kepada masyarakat yang memilih saya,” kata dia.
Editor: Cholis Anwar



