Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara Pemkab Jepara (Pemerintah Kabupaten Jepara), Jawa Tengah, mendorong masyarakat agar tidak menjadi Golput (Golongan Putih) di Pemilu 2024. Dorongan ini penting untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih.

Sebelumnya, pada Pemilu 2019 lalu, Kabupaten Jepara mencatat partisipasi tinggi pada lima jenis pemilihan. Mulai Pilpres, DPRRI, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten. Angka partispasinya 83 persen, melampaui target nasional 77,5 persen.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jepara, Edy Sujatmiko menyampaikan, pemerintah daerah menargetkan sukses ganda pada pelaksanaan Pemilu 2024. Keduanya adalah partisipasi pemilih yang tinggi dan terjaganya kondusifitas wilayah.

Dia berharap angka partisipasi itu meningkat pada Pemilu 2024. Namun dia menekankan, ada parameter sukses lain yang juga harus dicapai, yaitu terjaganya kondusifitas.

“Maka supaya tidak timbul masalah, di sini kita perlu pertegas lagi netralitas kita. Netralitas itu juga harus dipenuhi petinggi hingga RT dan RW,” kata dia.

Pihaknya menegaskan, RT RW sesungguhnya berstatus sebagai Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) yang oleh Menteri Dalam Negeri ditentutak netralitasnya.

Edy menyampaikan, Forum komunikasi pimpinan darah (Forkompimda) Jepara telah menyiapkan langkah-langkah untuk menjaga Pemilu 2024 tetap damai. Dari sisi TNI, dilakukan penekanan deteksi dini, monitoring dan pelaporan setiap tahapan kegiatan. Kabupaten Jepara sendiri, jika dalam peta kerawanan konflik politik, temasuk dalam ancaman kerawanan sedang.

Deteksi dini ini juga berlanjut hingga kontestasi Pilkada 2024. Di mana Pemkab Jepara telah mengucurkan anggaran sekitar Rp 58 miliar.

“Mari senantiasa jaga kondusifitas jalannya pesta demokrasi ini. Antar warga jangan sampai ada konflik hanya karena perbedaan pandangan politik. Kita harus beri pemahaman bahwa Pemilu ini rutin digelar lima tahun sekali. Sehingga tidak perlu ada konflik-konflik. Pemilu harus bergembira,” kata Edy.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler