Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Korban meninggal DBD (Demam Berdarah Dengue) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, bertambah menjadi 9 orang. Perkembangan wabah DBD di Jepara semakin mengkhawatirkan.

Sebelumnya, sampai dua hari lalu, jumlah korban meninggal DBD mencapai delapan orang. Namun pada Sabtu (24/2/2024), satu orang lagi dilaporkan meninggal dunia karena terkangkit DBD.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara, dr Eko Cahyo Puspeno menyebutkan, saat ini telah ada 507 kasus DBD di Jepara. Rinciannya, 436 tersangka, 62 dinyatakan positif DBD dan 9 orang lainnya meninggal dunia.

"(Kondisi terakhir DBD di Jepara, red) Situasi yang mengkhawatirkan," kata Eko, Sabtu (24/2/2024).

Menurut Eko Cahyo Puspeno, saat ini RSUD Kartini Jepara hampir penuh dengan pasien DBD. Bahkan meluber sampai Unit Gawat Darurat (UGD). Di bagian UGD saat ini malah terdapat antrean hingga sepuluh pasien.

Eko menilai, situasi ini merupakan siklus lima tahunan. Saat ini rata-rata pasien DBD berusia anak-anak. Dia menganggap, anak-anak bisa saja terkena gigitan nyamuk ketika di sekolah. Selain itu, jumlah kasus sampai saat ini terjadi dalam kondisi rata-rata bebas jentik masih di bawah 95 persen.

"Itu terjadi di semua wilayah Jepara," ungkap Eko.

Pada Sabtu (24/2/2024) pagi, Pemkab Jepara mengumpulkan seluruh lurah dan petinggi, kepala Puskesmas, pimpinan rumah sakit hingga organisasi profesi untuk rapat penanganan DBD di Jepara. Dalam kesempatan itu, masyarakat diajak melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Langkah paling efektif dalam mencegah DBD adalah PSN rutin seminggu sekali dan serentak," jelas Eko.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Terpopuler