Pasien DBD Membeludak, RSUD Kartini Jepara Tambah Ruang
Faqih Mansur Hidayat
Selasa, 27 Februari 2024 17:53:00
Murianews, Jepara – Kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, semakin hari kian mengkhawatirkan. Jumlah pasien DBD yang membludak membuat RSUD Kartini Jepara harus menambah ruang perawatan.
Humas RSUDI RA Kartini Jepara, Agus Cardra menyebutkan, saat ini sudah ada 99 pasien DBD yang dirawat di rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut. Mayoritas pasien adalah anak-anak.
“Dari 30 bed di ruang anak, saat ini tinggal satu bet yang kosong,” kata Agus saat ditemui Murianews.com, di kantornya, Selasa (27/2/2024) siang.
Untuk itu, lanjut Agus, pihak rumah sakit kini sedang mempersiapkan ruang perawatan untuk anak-anak. Lokasinya di lantai empat gedung utama yang saat ini masih tahap pembersihan.
Secara umum, sebut Agus, kini jumlah bed di RSUD RA Kartini Jepara ada sebanyak 405 bed. Itu setelah pihak rumah sakit menambah 19 bed tambahan setelah terjadi ledakan jumlah pasien DBD.
Agus mengatakan, pasien DBD datang silih berganti setiap hari. Penambahan setiap hari berkisar antara 10 hingga 15 pasien.
Membludaknya pasien juga nampak di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Antrean pasien masuk ruang perawatan bisa mencapai 15 orang. Jadwal masuknya pasien dari IGD ke kamar perawatan bergantung pada ketersediaan dan kesiapan kamar, serta tingkat kedaruratan pasien.
Kendati demikian, Agus memastikan pihak rumah sakit tetap berupaya untuk tidak menolak pasien yang datang. Semua akan ditangani dengan segenap kemampuan yang ada.
“Lama menunggu (masuk ruang perawatan, red) di IDG beda-beda. Karena membersihkan kamar pasien itu kan tidak seperti kamar hotel, harus didisinfektan dulu,” terang Agus.
Seperti diketahui, hingga saat ini tercatat lebih dari 500 kasus DBD di Kota Ukir. Dari jumlah tersebut, sebanyak 12 pasien DBD meninggal dunia. Membludaknya pasien DBD tidak hanya terjadi di rumah sakit, namun juga di Puskesmas-puskesmas.
Semua Rumah Sakit yang ada di Jepara bahkan diketahui mengalami lonjakan pasien. Sejumlah rumah sakit swasta bahkan terkadang menolak pasien yang datang untuk berobat.
Tidak adanya bed dan ruangan yang tersedia membuat pihak RS akhirnya menolak kedatangan pasien. Hal ini terjadi dalam beberapa hari terakhir ketika jumlah pasien yang datang sangat banyak.
RSUD Kartini Jepara yang merupakan satu-satunya rumah sakit terbesar di Jepara, bahkan sudah melakukan berbagai upaya untuk menambah daya tampungnya. Salah satu yang sudah dilakukan adalah memanfaatkan ruang Seruni untuk pasien umum.
Ruang Seruni di RSUD Kartini Jepara, selama ini dikenal sebagai bangsal untuk penyakit jiwa. Namun karena kasus DBD meledak, ruangan di Seruni akhirnya digunakan untuk merawat pasien umum, khususnya pasien DBD.
Editor: Budi Santoso



