Rabu, 19 November 2025

Murianews, Grobogan – Sejumlah rumah sakit di Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah dikabarkan penuh. Hal itu diungkapkan salah satu warga Purwodadi, Nita (36), yang ditolak beberapa RS saat membawa ayahnya yang kondisinya menurun drastis.

”Semalam itu kondisinya drop, pusing dan badannya panas. Saya ajak ke rumah sakit. Satu rumah sakit saya datangi, IGD penuh. Kemudian ke rumah sakit lainnya yang ada di Purwodadi ini, juga penuh,” keluhnya, Selasa (27/2/2024).

Terpaksa, Nita pun membawa sang ayah ke klinik 24 jam. Beruntungnya, di klinik tersebut sudah ada layanan yang diinginkannya, sehingga kondisi sang ayah perlahan membaik.

”Akhirnya saya bawa ke klinik yang buka 24 jam. Alhamdulilah, di klinik ada tes lab dan juga dapat obat. Dokter bilang bisa dirawat di rumah dan kondisinya sekarang sudah lumayan,” imbuhnya.

Sementera itu, Direktur RSUD dr Soedjati Purwodadi Edi Mulyanto tidak menampik kabar tersebut. Dia menjelaskan, pasien tidak bisa asal masuk karena harus dibagi sesuai dengan indikasi rawatnya.

”Ada yang penuh, ada yang masih ada di tempat. Pasien tidak asal masuk, dibagi sesuai dengan indikasi rawatnya. Pasien di IGD bila ada kegawatdaruratan, bila teratasi ditransfer di ruang rawat inap. Bila penuh atau belum tersedia, maka pasien sementara menunggu di IGD sampai tempat rawat tersedia,” bebernya.

Dia menambahkan, penuhnya ruangan IGD maupun rawat inap itu salah satunya disebabkan banyaknya pasien Demam Berdarah (DBD).

”Banyak pasien dirawat dengan DBD, terutama anak-anak,” imbuhnya.

Terpisah, Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes), Dinas Kesehatan Grobogan Budi Sarjono mengatakan, banyaknya RS yang penuh karena maraknya penyakit pada kondisi cuaca seperti sekarang ini.

”Dari pantauannya seperti itu. Banyak yang penuh. Rata-rata (pasien) karena perubahan cuaca yang ekstrem. Banyak yang kena muntah, berak, tipus dan demam berdarah,” katanya.

Dia menerangkan, pasien yang dalam kondisi tidak darurat diarahkan untuk mendapatkan perawatan di puskesmas atau klinik. Terkait penambahan ruang inap untuk mengatasi kondisi yang ada, pihaknya telah memberikan saran kepada pihak puskesmas maupun rumah sakit.

”Untuk Puskesmas sudah kita sarankan dan untuk RS kita sarankan untuk menggunakan ruang isolasi 10 persen bisa digunakan,” tambahnya.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Terpopuler