Belasan Jam Macet Parah di Jalur Jepara-Demak Bikin Sopir Tekor
Faqih Mansur Hidayat
Rabu, 20 Maret 2024 15:40:00
Murianews, Jepara – Sudah sekitar lima belas jam jalan Jepara-Demak lumpuh akibat macet parah. Kondisi ini berimbas pada kerugian para sopir.
Jalur Demak-Jepara-Kudus atau sebaliknya ini memang dipilih sebagai jalur alternatif saat jalur Demak-Kudus mati total akibat banjir. Namun, jalur ini justru ikut-ikutan lumpuh karena di Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak juga banjir.
Hairudin (54) Sopir Kontainer tujuan Surabaya-Bandung bercerita, ia sudah terjebak macet mulai dari arah perbatasan Kabupaten Kudus menuju Kabupaten Jepara sejak kemarin sore, Selasa (19/3/2024) sekitar pukul 17.00 WIB. Kondisi kemacetan bahkan masih terjadi sampai pagi hari.
”Macet sudah dari kemarin, 13 jam lebih. Dari jam 5 sore mulai dari perbatasan Kudus Jepara, nyampe pagi baru sampai sini (Welahan, red)," katanya pada Rabu (20/3/2024) siang.
Ia bersama dua kawan lainnya, berangkat dari Surabaya sejak Senin (18/3/2024). Seharusnya pada Rabu (20/3/2024) ia sudah sampai di Kota Bandung. Namun, akibat macet yang mengular panjang, ia memperkirakan paling cepat baru sampai di Kota Bandung pada Kamis (21/3/2024).
Kondisi kemacetan tersebut kemudian berimbas pada bertambahnya biaya operasional yang harus ia keluarkan selama di perjalanan untuk biaya solar dan makan.
”Kalau normalnya Rp 1 juta, ini karena macet biaya jadi nambah Rp 1,5 juta, karena bertiga kan sama saya,” ungkapnya.
Nasib apes terjebak macet hingga berjam-jam juga turut dialami oleh Tarmono (48), sopir truk asal Kota Semarang dengan tujuan Desa Ngabul, Kabupaten Jepara dan hendak kembali pulang ke Kota Semarang.
Ia berangkat dari Semarang pada kemarin malam, pukul 23.30 WIB dan baru sampai di Desa Ngabul pada pukul 07.00 WIB. Padahal normalnya, perjalanan Semarang-Jepara hanya menempuh waktu tiga jam.
”Ini kemarin dari Semarang mau ke Ngabul, terus tadi dari Ngabul mau balik ke Semarang, malah terjebak macet udah satu jam lebih,” ujarnya.
Meskipun, terjebak macet, ia mengaku tidak mengalami pembengkakan biaya operasional yang cukup tinggi. Jika biasanya perjalanan pulang-pergi (PP) dari Semarang-Jepara ia hanya menghabiskan Rp 200 ribu untuk solar, kini bertambah jadi Rp 250 ribu.
Editor: Dani Agus



