Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Meskipun sudah tak menjadi politisi aktif, titah mantan Bupati Jepara Ahmad Marzuqi masih diperhitungkan. Dua anaknya yang menjadi jagoan untuk maju dalam Pilkada Jepara 2024 menjadi bukti dia masih menjadi entitas politik penting di Kota Ukir.

Diberitakan sebelumnya, Marzuqi telah merestui anaknya, yakni Muhammad Ibnu Hajar atau Gus Hajar dan menantunya, Haizul Ma’arif atau Gus Haiz untuk maju Pilkada 2024. Namun, dirinya hanya akan mengijinkan salah satu untuk dipinang calon lain.

”Kalau anak saya dua ada yang meminang semuanya, saya hanya memerintahkan kepada dua itu, salah satu. Kalau dua-duanya nanti kan,antar keluarga dan anak itu kan, tidak baik,” ungkap Marzuki pada Selasa (23/4/2024).

Sementara itu, dibanding Gus Haiz, Gus Hajar kini sudah lebih dulu melangkah. Dia sudah mendaftar dalam penjaringan sebagai bakal calon wakil bupati (bacawabup) di PDI Perjuangan dan Partai Demokrat. Dia juga mengaku akan mendaftar di semua partai politik (parpol) yang membuka penjaringan.

Gus Hajar mengaku sudah mantab dengan pilihannya. Bahkan, sebagai calon legislatif (caleg) yang lolos dalam pemilihan legislatif (pileg) Februari lalu, dia rela jika harus mundur.

”Itu nanti mekanisme partai dan peraturan KPU ya, kalau diwajibkan mundur ya, kita mundur. Enggak apa-apa. Karena kita melihat aturan juga. Kalau siap melangkah ya, siap mengambil semua risiko,” ujar Gus Hajar saat mengembalikan formulir pendaftaran bacawabup di kantor DPC PDIP Jepara (24/4/2024).

Terkait dengan Gus Haiz, Gus Hajar menyatakan bahwa kakak iparnya itu sudah memastikan diri fokus di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jepara. Gus Hajar juga sudah percaya diri bahwa restu ayahnya sudah diberikan kepada dirinya.

”(Restu dari Marzuqi) Kalau saya sudah di sini berarti sudah direstui. Gus Haiz matur (bilang) fokus di DPRD,” jelas Gus Hajar.

Gus Hajar juga santer dikabarkan akan dipasangkan sebagai wakil dari Witiarso Utomo, seorang pengusaha asal Kecamatan Donorojo. Terkait hal ini, Gus Hajar membiarkan kabar itu menjadi dinamika politik jelang pilkada.

”Biarkan itu berdinamika semua. Semua menjalin komunikasi,” pungkas Gus Hajar.

Editor: Dani Agus

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler