Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Dua kelompok terbang (kloter) jemaah haji Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, sudah diberangkatkan ke asrama haji Donohudan, Boyolali, Kamis (30/5/2024). Ternyata, ada empat calon jemaah haji yang batal berangkat ke Tanah Suci.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jepara, Akhsan Muhyiddin mengatakan, empat calon jemaah haji itu mundur karena sakit. Mereka berasal dari Kecamatan Kedung, Kembang dan Mayong.

”Ada yang mundur empat. Alasannya sakit. Jadi sebelumnya ada 1.414, kini tinggal 1.410 jemaah haji asal Jepara,” kata Akhsan.

Padahal, sebelumnya mereka sudah dikeluarkan istithaah. Namun akhirnya dinyatakan tidak istithaah karena kondisi sakit yang tidak bisa dikompromikan. Akan tetapi, mereka tetap bisa diberangkatkan pada tahun depan.

Adapun penggantinya yakni dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo. Sehingga tidak bisa langsung digantikan oleh calon jemaah haji asal Kabupaten Jepara.

Dari 1.410 jemaah haji Kabupaten Jepara yang diberangkatkan ke Tanah Suci, sebanyak 30 persen di antaranya adalah jemaah lanjut usia (lansia). Di sisi lain, cuaca di Kota Makah sangat ekstrem. Panitia memastikan sudah menyediakan kendaraan dan menu makan khusus bagi mereka.

”Untuk itu kami mohon kepada para jemaah, karena cuaca ekstrim diperkirakan sampai 50 derajat celsius. Maka agar membatasi aktivitas-aktivitas yang dirasa tidak perlu atau penting. Kita fokus menjalankan ibadah haji yang wajib-wajib atau yang rukun-rukunnya. Yang sunah sementara dikurangi dulu,” jelas Akhsan.

Imbauan itu, kata Akhsan, harus diperhatikan sampai pelaksanaan wukuf. Jika sesudah wukuf di padang Arafah kondisi kesehatannya memungkinkan, maka dipersilahkan menjalankan ibadah-ibadah lain yang sifatnya sunah.

Para jemaah haji Kabupaten Jepara didampingi sebelas tenaga kesehatan. Mereka ditugaskan untuk memantau kesehatan di lima kloter.

“Kami memastikan bahwa jemaah haji akan menjalankan ibadah secara komplit, paripurna dan menjadi jemaah haji yang mabrur mabrurah,” pungkas Akhsan.

Editor: Dani Agus

Komentar

Terpopuler