Lima Calon Haji Jepara Masih Tertahan di Indonesia, Ini Sebabnya

Murianews, Jepara – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, melaporkan masih ada lima jemaah calon haji yang tertahan di Indonesia. Sampai saat ini belum ada kepastian kapan mereka akan diterbangkan ke Tanah Suci Makkah.

Kasi Haji dan Umroh Kantor Kemenag Kabupaten Jepara, Sri Yuliati menjelaskan, belum diterbangkannya empat jemaah haji itu lantaran sakit.

Padahal, sebelum pemberangkatan hingga di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, kondisi mereka layak terbang. Mereka merupakan jemaah haji berusia lanjut.

Yuli memaparkan, satu jemaah haji yang sakit ketika di pesawat yaitu Saili. Jemaah haji yang masuk dalam kelompok terbang (kloter) 73 itu tak sadarkan diri dan harus diturunkan di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara.

”Dalam perjalanan di pesawat. Pak Saili tidak sadarkan diri. Akhirnya diturunkan di Kualanamu ditemani sang istri. Alhamdulillah, posisinya sudah dijemput panitia embarkasi. Hari ini akan dibawa ke Embarkasi Solo,” jelas Yuli kepada Murianews.com, Selasa (4/6/2024).

Sementara itu, jemaah lain yang masuk dalam kloter 73 bernama Musnah Umar juga tertahan. Warga Kecamatan Mlonggo itu terpaksa ditahan penerbangannya karena sakit. Suaminya pun akhirnya ikut mendampingi. Musnah saat ini masih dirawat di RS Muwardi, Solo.

Kemudian, lanjut Yuli, ada juga satu jemaah haji Jepara lainnya, bernama Musapah Sukemi. Karena sakit, warga Kecamatan Kedung itu sampai saat ini masih dirawat di RS Moewardi, Solo.

Yuli memastikan sampai hari ini kondisi kelima jemaah haji tersebut terus membaik. Mereka dipastikan akan tetap diterbangkan ke Tanah Suci Makah.

”Soal penerbangannya nanti akan diikutkan di kloter-kloter berikutnya,” jelas Yuli.

Sebagai informasi, seluruh jemaah haji asal Kabupaten Jepara sudah diberangkatkan. Jemaah calon haji Jepara terbagi menjadi lima kloter. Mulai dari kloter 72 hingga kloter 76.

Sedangkan jumlah seluruh jemaah calon haji Jepara yang diberangkatkan ke Embarkasi Solo sebanyak 1.412 jemaah. 

Editor: Supriyadi