Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Dua pekan jelang hari raya Iduladha, jual beli hewan kurban, di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mulai ramai. Sayangnya, untuk hewan kurban kerbau, saat ini justru penjualannya mengalami penurunan.

Salah satu peternak kerbau di Desa Guwosobokerto, Kecamatan Welahan, Gufron (41) merasakan adanya penurunan penjualan dibanding tahun sebelumnya. Tahun lalu pada saat yang sama, pemilik hotel kerbau ini bisa menjual kerbaunya sampai 45 ekor.

“Tapi sekarang (dua pekan jelang Iduladha) baru terjual 22 ekor,” kata Gufron, Selasa (4/6/2024).

Menurunnya penjualan hewan kurban itu, menurut Gufron diakibatkan terjadinya gagal panen di wilayah yang menjadi pelanggannya. Seperti Kabupaten Demak, Kudus dan Jepara sendiri.

“Kalau musim panen rame, ngga gagal panen biasanya yang beli banyak," ujar Gufron.

Turunnya penjualan, juga berimbas pada turunnya harga kerbau untuk hewan kurban. Jika tahun lalu, satu ekor kerbau laku dijual pada kisaran harga Rp 25 juta, sekarang hanya mampu terjual di kisaran harga Rp 23-24 juta.

"Ya lebih murah dari tahun kemarin, biasanya kemarin Rp 25 juta (per ekor), sekarang Rp 23, Rp 24 (juta) sudah dikasih, menurun banyak (harganya), " jelas Gufron.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Surip (72), peternak Kerbau lainnya di Desa Guwosobokerto. Dari 11 kerbau yang ia miliki, baru satu kerbau yang sudah laku terjual. Sedangkan pada tahun lalu, menjelang Idul Adha, kerbau milikya bisa laku terjual hingga lima ekor.

Harga tawar kerbau saat ini menurutnya juga mengalami penurunan cukup drastis. Jika biasanya satu ekor kerbau dengan ukuran besar bisa terjual di kisaran harga Rp 33-35 juta, saat ini hanya laku terjual dengan harga Rp 30 juta.

"Turun (penjualan) tahun ini, sepi. Kalau petaninya (hasil panen) sepi, orang beli kerbau juga pasti ikut sepi. Ini aja dari 11 baru laku satu (ekor)," katanya.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Terpopuler