Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara Desa Kawak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menggelar rangkaian acara sedekah bumi. Salah satu acara yang paling menarik adalah permainan sepak bola api.

Pertandingan sepak bola api digelar Selasa (26/6/2024) malam di lapangan desa setempat. Kick off sepak bola api dimulai pukul 21.00 WIB.

Petinggi Desa Kawak Eko Heri Purwanto menyebut, permainan sepak bola api ini sudah menjadi bagian acara sedekah bumi, selama bertahun-tahun. Selain untuk hiburan, masyarakat desa Kawak juga menganggap sepak bola api tersebut sebagai simbol memerangi hawa nafsu dan amarah.

“Bola api ini juga diyakini dapat menangkal hal yang buruk atau tolak bala,” kata Eko, Petinggi Desa Kawak, Jepara.

Sepak Bola api di Desa Kawak hanya dimainkan oleh kaum pria saja. Pertandingan ini dilakukan oleh 2 tim, yang masing-masing tediri dari orang pemain. Kedua tim dibedakan dengan ikat kepala yang dipakai.

Serunya warga Desa Kawak Jepara bermain bola api. (Murianews/Istimewa)

Tim abang menggunakan ikat kepala warna merah sedangkan Tim Ijo menggunakan ikat kepala berwarna hijau. Semua pemain hanya mengenakan celana hitam tanpa mengenakan kaos.

Eko menyebut, para pemain sepakk bola api merupakan warga Desa Kawak. Utamanya anggota Karang Taruna Tunas Berlian di Desa Kawak.

Pertandingan sepak bola api ini dimulai dengan tetua adat desa yang mengoleskan air suci yang terbuat dari minyak kelapa dan sabun. Semua pemain yang akan bertanding diolesi, dengan keyakinan dapat meredam panasnya bola api yang dimainkan.

Pertandingan digelar dalam 2 babak, dengan setiap babak dilangsungkan selama 15 menit. Pada pertandingan sepak bola api Desa Kawak, Selasa (25/6/2024) malam, skor berakhir imbang sama kuat yakni 2-2.

Salah satu pemain, Habsi (17) warga RT 16 RW 2, Desa Kawak mengaku antusias terhadap pelaksanaan tradisi Sepak Bola Api ini. Dirinya mengaku ingin terus mengikutinya pada tahun-tahun berikutnya.

“Kesannya asik, ini baru pertama kali ikut, nggak ada rasa takut, paling kesulitannya panas jadi sulit untuk kontrol bola" katanya.

Masyarakat Desa Kawak berharap agar permainan sepak bola api ini bisa dikenal ke berbagai daerah. Sehingga Desa Kawak bisa dilihat banyak orang dari berbagai penjuru Nusantara.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Terpopuler