Diketahui, Wiwit dan Gus Hajar sudah lama berdampingan dalam berbagai momen. Bahkan, sebagian pihak sudah menggaungkan mereka sebagai pasangan bakal cabup dan bakal cawabup. Pamflet keduannya pun sudah tersebar di berbagai platform media sosial.
Namun ternyata, tiba-tiba muncul nama Purwanto yang disodorkan Partai Gerindra untuk menjadi bakal cawabupnya Wiwit. Kemunculan Purwanto tentu membuat konstelasi politik Pilkada Jepara 2024 menghangat. Dua nama kuat tersebut kini saling adu kuat untuk menjadi pendamping Wiwit.
Wiwit tak menampik bahwa kedekatannya dengan Gus Hajar sudah terbangun cukup lama. Namun sampai sekarang belum ada keputusan soal wakil.
”Tidak apa-apa, yang namanya kompetisi harus begitu. Ini tinggal kompetisi wakil. Mana yang lebih berbobot. Partai-partai pasti memiliki hitungan tersendiri, itu tidak bisa saya ikut campuri,” Wiwit saat dihubungi Murianews.com lewat sambungan telepon, Selasa (16/7/2024).
Harapannya punya wakil berlatar belakang religius atau nasionalis? Wiwit menyatakan dari manapun latar belakang calon wakil, yang penting bagi dirinya bisa memenangkan dirinya. Serta memiliki komitmen untuk membangun Jepara.
Idealnya, Wiwit juga berharap agar calon wakilnya berbeda secara geografis dengan dirinya. Diketahui, Purwanto, Gus Hajar dan Wiwit sama-sama beralamat di wilayah Jepara utara. Menurutnya itu penting, karena akan menentukan peta politik ketika pemilihan. Namun begitu, Wiwit menyerahkan itu kepada masing-masing partai pendukung.
Diketahui ada tujuh DPC partai politik yang dikabarkan bersepakat mengusung Wiwit sebagai bakal cabup di Pilkada Jepara 2024. Yaitu PDIP, Gerindra, NasDem, Golkar, Demokrat, PAN dan PKS. Hanya saja, sampai saat ini PPP, partai di mana Gus Hajar berada belum ada tanda-tanda akan bergabung dengan tujuh partai itu.
Menurut Wiwit, Purwanto dan Gus Hajar sama-sama kuat dan potensial sebagai pendampingnya. Wiwit menyatakan, ada syarat khusus bagi Gus Hajar agar bisa menjadi wakilnya.
“Tugas Gus Hajar adalah membawa gerbong PPP ke koalisi tujuh (parpol) ini. Kalau Gus Hajar bisa membawa itu kan, menjadi kandidat kuat juga untuk menjadi wakil. Karena ini belum membawa gerbong, makannya harus ada alternatif kan, yaitu Mas Purwanto,” tegas Wiwit.
Murianews, Jepara – Bakal calon bupati (cabup) Jepara, Witiarso Utomo atau Wiwit dihadapkan dengan dua pilihan nama bakal calon wakil bupati (cawabup) yang bakal mendampinginya di Pilkada Jepara 2024. Yaitu Bendahara DPC Partai Gerindra Jepara, Purwanto dan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Ibnu Hajar.
Diketahui, Wiwit dan Gus Hajar sudah lama berdampingan dalam berbagai momen. Bahkan, sebagian pihak sudah menggaungkan mereka sebagai pasangan bakal cabup dan bakal cawabup. Pamflet keduannya pun sudah tersebar di berbagai platform media sosial.
Namun ternyata, tiba-tiba muncul nama Purwanto yang disodorkan Partai Gerindra untuk menjadi bakal cawabupnya Wiwit. Kemunculan Purwanto tentu membuat konstelasi politik Pilkada Jepara 2024 menghangat. Dua nama kuat tersebut kini saling adu kuat untuk menjadi pendamping Wiwit.
Wiwit tak menampik bahwa kedekatannya dengan Gus Hajar sudah terbangun cukup lama. Namun sampai sekarang belum ada keputusan soal wakil.
”Tidak apa-apa, yang namanya kompetisi harus begitu. Ini tinggal kompetisi wakil. Mana yang lebih berbobot. Partai-partai pasti memiliki hitungan tersendiri, itu tidak bisa saya ikut campuri,” Wiwit saat dihubungi Murianews.com lewat sambungan telepon, Selasa (16/7/2024).
Harapannya punya wakil berlatar belakang religius atau nasionalis? Wiwit menyatakan dari manapun latar belakang calon wakil, yang penting bagi dirinya bisa memenangkan dirinya. Serta memiliki komitmen untuk membangun Jepara.
Idealnya, Wiwit juga berharap agar calon wakilnya berbeda secara geografis dengan dirinya. Diketahui, Purwanto, Gus Hajar dan Wiwit sama-sama beralamat di wilayah Jepara utara. Menurutnya itu penting, karena akan menentukan peta politik ketika pemilihan. Namun begitu, Wiwit menyerahkan itu kepada masing-masing partai pendukung.
Diketahui ada tujuh DPC partai politik yang dikabarkan bersepakat mengusung Wiwit sebagai bakal cabup di Pilkada Jepara 2024. Yaitu PDIP, Gerindra, NasDem, Golkar, Demokrat, PAN dan PKS. Hanya saja, sampai saat ini PPP, partai di mana Gus Hajar berada belum ada tanda-tanda akan bergabung dengan tujuh partai itu.
Menurut Wiwit, Purwanto dan Gus Hajar sama-sama kuat dan potensial sebagai pendampingnya. Wiwit menyatakan, ada syarat khusus bagi Gus Hajar agar bisa menjadi wakilnya.
“Tugas Gus Hajar adalah membawa gerbong PPP ke koalisi tujuh (parpol) ini. Kalau Gus Hajar bisa membawa itu kan, menjadi kandidat kuat juga untuk menjadi wakil. Karena ini belum membawa gerbong, makannya harus ada alternatif kan, yaitu Mas Purwanto,” tegas Wiwit.
Terpisah, Gus Hajar mengaku, Wiwit tidak pernah mensyaratkan agar dirinya membawa gerbong PPP jika ingin menjadi wakilnya. Kendati begitu, anak mantan bupati Ahmad Marzuqi itu tetap berusaha membawa PPP ke manapun pilihan politiknya berlabuh.
”Tidak pernah (Wiwit mensyaratkan bawa gerbong PPP) seperti itu. Tapi saya ini kan dari PPP. Itu muncul dari saya sendiri sejak awal, pokoknya kalau maju ya lewat PPP. Harus ada PPP di gerbong koalisi kalau saya maju. Karena saya kader PPP, keluarga besar saya juga lahir dari PPP, saya juga santrinya Mbah Maimoen Zubair,” kata Gus Hajar lewat sambungan telepon.
Untuk itu, sampai saat ini Gus Hajar masih fokus dengan upaya mendapatkan rekomendasi dari DPP PPP. Soal siapa nama bakal cabup yang ditunjuk oleh DPP PP, dia menyatakan akan tegak lurus.
Bagaimana jika tidak jadi wakilnya Wiwit? Gus Hajar mengembalikan itu semua kepada kesepakatan partai. Dia akan mengikuti mekanisme masing-masing partai.
“Ketika nanti partai itu mengasihkan rekomnya kepada saya, dan partai itu rekomendasinya (untuk bakal cabup) kepada siapa ya, saya ikut,” ujar Gus Hajar.
Gus Hajar mengaku sudah lama dekat dengan Wiwit. Menurutnya, kedekatan yang sudah terbangun itu akan berdampak positif pada berjalannya pemerintahan ke depan.
”Chemistry dibangun sejak awal. Chemistry itu kan, tidak bisa ujug-ujug. Apalagi untuk pasangan calon bupati dan wakil bupati untuk membangun Jepara,” jelas dia.
Hadirnya Purwanto dalam kandidasi bakal cawabup Wiwit bagi Gus Hajar tidak masalah. Menurutnya, sampai saat ini semua masih berdinamika.
”Selagi janur kuning belum melengkung (pasangan calon mendaftar ke KPU) semua masih berkesempatan sama,” tandas Gus Hajar.
Editor: Dani Agus