Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah meminta warga Nahdliyyin cermat saat memilih pemimpin di Pilkada 2024. Itu agar mereka tak salah pilih pemimpin untuk lima tahun ke depan.

Ketua Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan PCNU Kabupaten Jepara, KH Zaenuri Toha menyerukan kepada nahdliyyin agar cermat dalam memilih pemimpin.

Kiai Zaenuri menegaskan NU secara struktural atau kelembagaan memiliki batas aktivitas politik yang tegas. Itu terdapat dalam khittah nadliyyah 1926.

’’Sesuai amanat khittah, secara kelembagaan, jam'iyyah NU harus netral dan menjaga jarak yang sama terhadap partai politik. Dalam hal ini terkait dengan Pilkada,’’ jelas Kiai Zaenuri di hadapan ratusan warga NU dalam acara Haul Massal dan Idaroh Jumat Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Tahunan, Jumat (23/8/2024).

Meski begitu, secara pribadi warga nahdliyyin tetap memiliki hak politik yang harus dihormati. Untuk itu, pihaknya menegaskan mereka tidak boleh diarahkan apalagi dipaksa untuk memilih calon tertentu.

Kiai Zaenuri meyakini, seluruh pengurus NU di tingkat cabang, MWC hingga ranting di desa bisa memahami dan menjalankan khittah NU 1926.

Khusus Pilkada Jepara, Kiai Zaenuri mengingatkan agar warga NU bisa mencermati dan memahami prinsip man wara'a dan maa wara'a.

Secara sederhana, masyarakat harus mencermati setiap visi dan misi setiap calon bupati yang bakal memimpin Kabupaten Jepara selama lima tahun ke depan.

’’Warga NU harus cermat membaca siapa-siapa yang ada di balik setiap pasangan calon, visi-misi dan rencana program kerjanya. Serta tidak mudah terpengaruh adanya politik uang,’’ jelas Kiai Zaenuri.

Menurutnya, warga NU mestinya memilih pemimpin berdasarkan latar belakangnya. Yaitu berasal dari kalangan NU, memahami kebutuhan warga NU, pesantren, madrasah diniyyah, TPQ, guru ngaji dan kiai kampung.

Sementara itu, Rais Syuriyah MWC NU Tahunan KH Aly Masykur mengingatkan jajaran MWC NU Tahunan, Badan Otonom NU dan seluruh PRNU se-Kecamatan Tahunan agar senantiasa mengingat hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Nu'aim.

’’Rakyat tidak akan binasa sekalipun zalim dan jahat, dengan catatan Pemerintah memberi petunjuk dan mendapat petunjuk. Tetapi rakyat akan celaka sekalipun memberi petunjuk dan mendapat petunjuk, jika pemerintah bersikap zalim dan jahat,’’ tutur pengasuh Pondok Pesantren API Mathlaul Anwar Bendansari Tahunan Jepara itu.

Untuk itu, Kiai Aly Masykur berharap agar seluruh warga NU berhati-hati dalam memilih pemimpin. Jangan sampai salah memilih pemimpin.

’’Saya berharap kita semua tetap menjaga kondusifitas Jepara dan saling menghargai pilihan masing-masing,’’ pungkas Kiai Aly Masykur.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Terpopuler